KITAB BILANGAN
Penulis : Musa
Tema : Pengembaraan di Padang Gurun
Tanggal Penulisan: + 1405 SM
Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.
(1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,
(2) tradisi Yahudi,
(3) oleh Yesus dan para penulis PB,
(4) para penulis Kristen kuno,
(5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan
(6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).
Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.
Enam ciri utama menandai Bilangan.
(1) Bilangan merupakan “Kitab Pengembaraan di Padang Gurun,” yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
(2) Bilangan merupakan “Kitab Keluhan,” dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
(3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.
(4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
(5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1–4:49) dan sensus
kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan
(pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
(6) Bilangan merupakan “Kitab Disiplin Ilahi,” yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1–14:45).