SEPINTAS LINTAS KITAB BILANGAN

peta-perj-padang-gurun
KITAB BILANGAN – SEPINTAS LINTAS

1.Nama kitab ini dalam Alkitab Ibrani berarti “di padang gurun” dan judul itu mencakup semua peristiwa yang dilukiskan dalam kitab itu. Judul “Bilangan” dipakai oleh karena kitab itu mencatat “penjumlahan” bangsa itu pada tahun kedua (pasal Bil 1) setelah mereka meninggalkan Mesir dan tahun keempat puluh (pasalBil 26).

2.Kitab ini tidak mencoba untuk menyajikan kepada kita suatu narasi penuh atau kisah bersambung yang ketat. Sebagai perbandingan, hanya sedikit yang diceritakan mengenai masa-masa yang dilewati di padang gurun, tetapi peristiwa-peristiwa tertentu ditonjolkan dan digambarkan secara panjang lebar. Kesan keseluruhan ialah bahwa Allah tetap berkuasa melawan pemberhalaan dan imoralitas bangsa Israel. Sebagian Kitab Bilangan bersifat sejarah dan sebagian lagi bersifat undang-undang.

3.Tokoh tokoh dalam kitab ini dapat disebutkan : Musa, Harun, Miryam, Yosua dan Kaleb.

4.Para kritikus Alkitab mengajukan sejumlah pertanyaan tentang ketepatan sejarah dan statistik dari kitab ini. Sebagian besar, walaupun tidak semua, dari kitab ini dapat diterima jika kita menyadari bahwa para penulis bangsa Ibrani tidak selalu mengikuti urutan kronologis peristiwa-peristiwa secara ketat. Mereka lebih mementingkan arti dan pentingnya peristiwa.

5.GARIS BESAR ISI

5.1. Pengaturan yang baik -Bil 1:1-10:10.

5.2. Keluh-kesah dan pemberontakan- Bil 10:11-20:29

5.3. Kegagalan dan kemenangan- Bil 21:1-36:13

6.APLIKASI
6.1. Kita diselamatkan untuk melayani
Dalam Keluaran kita membaca kisah pembebasan bangsa Israel dari perbudakan; dalam Bilangan penekanan terletak pada pelayanan. Hanya orang yang sudah diselamatkan yang dapat sungguh-sungguh menyembah dan melayani Allah yang hidup.

6.2. Allah adalah Allah yang tertib
Kitab ini berisi banyak hukum dan peraturan yang mengingatkan kita bahwa dalam melayani Allah “segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur” (1Ko 14:40).

6.3. Dosa-dosa yang sering dilakukan oleh umat Allah
o Dosa tidak percaya. Kegagalan bangsa Israel untuk masuk ke Tanah Perjanjian disebabkan oleh ketidakpercayaan.
o Dosa pemberontakan. Dalam Bilangan kita membaca beberapa kisah mengenai pemberontakan. Kita semua cenderung terlalu mudah untuk menyerah kepada semangat pemberontakan dan melawan para pemimpin yang dipilih Allah.
o Dosa kecemburuan. Harun dan Miryam, keduanya membuat Allah tidak senang. Hati-hati terhadap kecemburuan.

6.4. Allah menghargai kesetiaan
Kaleb dan Yosua bertahan sebagai pengikut Allah yang setia dan hanya mereka yang diperbolehkan memasuki Tanah Perjanjian. Secara tragis mudah bagi kita untuk merasa takut menghadapi kesukaran-kesukaran, tetapi iman mengalahkan hal yang tidak mungkin.