https://id.wikipedia.org/wiki/Perikoresis
Perikoresis (berasal dari bahasa Yunani perichoreo yang artinya mencakup, melingkupi, meliputi) adalah salah satu konsep yang digunakan oleh para teolog Kristen untuk memahami doktrin mengenai Allah Trinitas antara Bapa, Anak dan Roh Kudus.[1] Secara etimologi, kata perikoresis sendiri menunjuk pada suatu keadaan di mana ada dua atau lebih pribadi-pribadi yang tinggal bersama dan mereka semua bersatu, tidak terpisah atau terbagi.[1] Jika kita melihat dari bahasa aslinya perichoreo, maka perikoresis dapat dijelaskan sebagai tindakan dari anggota Trinitas yang ketiganya saling meresap dan membentuk simpangan.[2] Beberapa teolog masa kini yang membicarakan dan menggunakan ide perikoresis dalam menjelaskan doktrin Trinitas antara lain Jurgen Moltman, Gregory Nanzianus, Pseudo-Cyril dari Alexandria dan beberapa teolog lainnya.[1]
Perikoresis dan Trinitas
Sebenarnya konsep perikoresis tidak hanya digunakan untuk menjelaskan konsep Trinitas saja karena para teolog tradisional (misalnya Gereja Ortodoks Timur) membagi konsep perikoresis ke dalam dua model.[1] Model pertama disebut sebagai perikoresis alamiah yang menjelaskan kesatuan dua hakikat Kristus sebagai Allah dan manusia.[1] Model kedua disebut sebagai perikoresis pribadi yang menjelaskan kesatuan yang tidak terpisah antara pribadi-pribadi yang ada di dalam relasi Trinitas yakni Bapa, Anak dan Roh Kudus.[1]
Penerapan Konsep Perikoresis di dalam Gereja
Konsep perikoresis untuk memahami kedudukan Allah Trinitas mulai digunakan beberapa gereja di Indonesia, salah satunya GKI yang tertuang dalam draft sementara Konfesi GKI [4] Konsep perikoresis ini menjadi landasan utama dari Konfesi GKI mengusung tema berperan serta ke dalam persekutuan kasih dan karya keselamatan Allah Trinitas dan kental dengan penghayatan Allah Trinitas sebagai “Allah Persekutuan”, yakni perikoresis.[4] Alasan GKI memilih konsep perikoresis sebagai pemahaman mengenai Allah Trinitas karena GKI menolak pemahaman Allah Trinitas sebagai satu pribadi dengan tiga fungsi melainkan Allah Trinitas adalah Allah Persekutuan.[4]