PESAN BERANTAI DENGAN ANCAMAN MUSIBAH

Dalam media sosial seperti di WA group kadang kadang dimuat suatu tulisan yang mendesak untuk membagikan berita tentang Tuhan. Bagi siapa yang mencemooh Tuhan dan tidak membagikan kepada 5 atau l0  group WA terancam dengan kecelakaan atau musibah buruk lainnya, sedang bagi yang meneruskannya dijanjikan berkat Tuhan. Bagaimana kita mensikapi akan gejala ini? Mari kita analisa dari perspektif Teologis, dan Psikologis.

DARI PERSPEKTIF TEOLOGIS :
Pesan ini tidak sesuai dengan ajaran Alkitab karena:
1 – Mencoba memanipulasi iman dengan ancaman dan ketakutan, bertentangan dengan 1 Yohanes 4:18 yang mengatakan bahwa kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan
2 – Menyajikan gambaran Tuhan yang manipulatif dan menghukum, berbeda dengan karakter Tuhan dalam Alkitab yang penuh kasih dan kemurahan
3 – Menggunakan nama Tuhan untuk tujuan yang meragukan, melanggar perintah ketiga (Keluaran 20:7)

DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGIS
1. Pesan ini menggunakan beberapa teknik manipulasi:
1.1. Fear-mongering (menimbulkan ketakutan) melalui cerita tentang orang yang menderita
1.2.Tekanan sosial dengan meminta penyebaran ke grup WhatsApp
1.3.False dichotomy (pilihan palsu) – seolah-olah hanya ada pilihan antara meneruskan pesan atau mengalami konsekuensi buruk
1.4.Urgency (desakan) melalui tanda seru dan kata-kata seperti “jangan abaikan”

2. Dampak psikologis yang mungkin timbul:
2.1.Kecemasan yang tidak perlu
2.2.Rasa bersalah yang tidak sehat
2.3.Tekanan mental karena merasa terpaksa menyebarkan pesan
2.4.Distorsi pemahaman tentang spiritualitas yang sehat

REKOMENDASI :
1. Tidak perlu meneruskan pesan berantai semacam ini
2. Mengedukasi orang lain tentang manipulasi psikologis dalam pesan seperti ini
3. Mengembangkan pemahaman iman yang sehat berdasarkan Alkitab
4. Mencari komunitas iman yang mendukung pertumbuhan spiritual yang sehat

Pesan berantai semacam ini lebih mencerminkan ketakutan dan kecemasan manusia daripada kebenaran spiritual yang autentik.