Karl Barth: Pionir Teologi Kristosentris Abad ke-20
SERI 8 KRISTOLOGI
Prof Karl Barth (1886-1968) adalah salah satu teolog Protestan paling berpengaruh di abad ke-20, dan teologinya secara fundamental bersifat Kristosentris. Baginya, Yesus Kristus bukan hanya salah satu aspek dari teologi Kristen, melainkan satu-satunya sumber dan isi sejati dari semua teologi Kristen.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai Kristosentrisme dalam teologi Barth:
1.Yesus Kristus sebagai Firman Allah yang Menjadi Daging: Barth menekankan bahwa Allah menyatakan diri-Nya secara unik dan definitif melalui Yesus Kristus. Kristus adalah Firman Allah yang hidup, yang melaluinya kita mengenal Allah yang benar. Alkitab menjadi Firman Allah sejauh ia bersaksi tentang Kristus.
2.Kristus sebagai Pusat Dogmatika: Seluruh Church Dogmatics (magnum opus Barth) dibangun di atas fondasi Kristologis. Setiap doktrin, mulai dari ajaran tentang Allah, penciptaan, dosa, hingga penebusan dan eskatologi, dipahami dan diinterpretasikan melalui lensa Kristus.
3.Penolakan terhadap Teologi Alam: Barth sangat kritis terhadap upaya untuk mengenal Allah melalui akal budi manusia atau alam semesta secara independen dari wahyu dalam Kristus. Baginya, inisiatif untuk mengenal Allah sepenuhnya berada pada Allah sendiri, dan Ia telah mengambil inisiatif itu dalam diri Yesus Kristus.
4.Kristus sebagai Realitas yang Mendamaikan: Barth melihat inkarnasi Kristus sebagai tindakan pendamaian Allah dengan manusia. Dalam diri Kristus, Allah merangkul kemanusiaan dan mengatasi keterpisahan akibat dosa.
5.Kristus sebagai Subjek dan Objek Teologi: Bagi Barth, Yesus Kristus bukan hanya objek studi teologis, tetapi juga subjek yang melalui Roh Kudus mengarahkan dan menerangi pemahaman kita tentang Allah.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Karl Barth adalah teolog yang sangat Kristosentris, dan pendekatan ini menjadi ciri khas yang mendasar dalam seluruh karyanya. Ia secara radikal memusatkan teologinya pada pribadi dan karya Yesus Kristus.