Kisah di Balik Sukses Jenius Fisika: Stephen Hawking
Stephen Hawking dan Jane Wilde memiliki kisah hidup yang kompleks dan penuh tantangan. Pernikahan mereka selama hampir tiga dekade menyaksikan pasang surut yang luar biasa, dari diagnosis penyakit mematikan hingga pencapaian ilmiah yang mengubah dunia. Mari kita telusuri perjalanan mereka bersama, kontribusi tersembunyi Jane, dan apa yang akhirnya memisahkan mereka.
Siapa Stephen Hawking dan Jane Wilde?
1.Stephen Hawking adalah fisikawan teoretis yang lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Ia dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling brilian abad ke-20 dengan kontribusi revolusionernya dalam memahami lubang hitam, relativitas, dan kosmologi. Meskipun didiagnosis dengan penyakit neurodegeneratif ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) pada usia 21 tahun dengan prediksi hanya akan hidup dua tahun lagi, ia bertahan hingga 76 tahun dan melahirkan karya-karya monumental seperti “A Brief History of Time.”
2.Jane Wilde adalah seorang mahasiswi bahasa di Universitas Cambridge saat bertemu Stephen. Lahir pada 29 Maret 1944, Jane adalah seorang akademisi dengan kecintaan mendalam pada bahasa, sastra, dan musik. Ia kemudian meraih gelar doktor dalam bidang sastra Spanyol Abad Pertengahan dan menjadi penulis beberapa buku, termasuk memoir “Travelling to Infinity” yang menjadi dasar film “The Theory of Everything.”
Pernikahan di Tengah Ketidakpastian
1.Stephen dan Jane bertemu pada pesta tahun baru 1963, tak lama sebelum Stephen didiagnosis dengan ALS. Meskipun prospek masa depan yang suram, Jane memutuskan untuk menikahi Stephen pada 1965. Keputusan ini memerlukan keberanian luar biasa—memilih untuk bersama seseorang yang diperkirakan hanya memiliki waktu hidup singkat.
2.Pernikahan mereka dikaruniai tiga anak: Robert (1967), Lucy (1970), dan Timothy (1979). Selama tahun-tahun awal, Jane berjuang menyelesaikan pendidikannya sambil merawat Stephen dan mengasuh anak-anak. Kondisi Stephen memburuk secara bertahap; ia kehilangan kemampuan berjalannya dan kemudian kemampuan bicaranya setelah menjalani trakeotomi pada 1985 akibat pneumonia. Namun secara mengejutkan, penyakitnya berkembang jauh lebih lambat dari perkiraan dokter.
3.Sementara Stephen tenggelam dalam penelitiannya tentang lubang hitam dan singularitas, Jane menjadi tulang punggung keluarga. Ia tidak hanya mengelola rumah tangga tetapi juga membantu Stephen beradaptasi dengan keterbatasannya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun karier akademisnya.
Kontribusi Tersembunyi Jane
1.Kontribusi Jane yang jarang diakui publik sangatlah signifikan. Ia menjadi penerjemah Stephen ketika kemampuan bicaranya memburuk dan sebelum sistem komunikasi elektroniknya dikembangkan. Jane sering menyelesaikan kalimat Stephen dan menyampaikan pikiran kompleksnya kepada kolega dan mahasiswa.
2.Jane juga membantu Stephen menyelesaikan disertasi doktoralnya dan beberapa makalah penting. Tanpa dukungan fisik dan emosional Jane, Stephen mungkin tidak akan mencapai produktivitas ilmiah yang luar biasa. Perawatan Jane yang telaten memperpanjang hidup Stephen jauh melampaui ekspektasi medis.
3.Di tengah merawat Stephen, Jane juga membangun karier akademisnya sendiri. Ia menyelesaikan doktor dalam bidang sastra Spanyol Abad Pertengahan, sebuah pencapaian luar biasa mengingat tanggung jawab keluarganya yang berat. Kemampuan Jane menyeimbangkan peran sebagai caregiver, ibu, dan akademisi mencerminkan kekuatan luar biasa yang sering terabaikan dalam narasi publik tentang kesuksesan Stephen.
Perpisahan yang Tak Terelakkan
Setelah hampir 30 tahun bersama, pernikahan Stephen dan Jane berakhir pada 1995. Beberapa faktor berkontribusi pada perceraian mereka:
1.Pertama, tekanan perawatan jangka panjang yang intens. Kondisi Stephen yang membutuhkan perawatan 24 jam menguras Jane secara fisik dan emosional. Jane sendiri mengaku merasa “terhapus” dalam bayang-bayang Stephen.
2.Kedua, perbedaan keyakinan semakin terasa. Jane adalah seorang Kristen yang taat, sementara Stephen dikenal sebagai ateis. Perbedaan filosofis ini semakin menjauhkan mereka seiring waktu.
3.Ketiga, kehadiran orang ketiga dalam pernikahan mereka. Jane mulai dekat dengan Jonathan Hellyer Jones, seorang pemain organ gereja, yang kemudian ia nikahi setelah bercerai dari Stephen. Di sisi lain, Stephen juga menjalin kedekatan dengan perawatnya, Elaine Mason, yang kemudian menjadi istri keduanya.
Warisan Hubungan Mereka
1.Meskipun bercerai, Jane dan Stephen tetap memiliki hubungan baik demi anak-anak mereka. Kisah mereka mengingatkan bahwa di balik setiap jenius besar sering ada pendukung setia yang kontribusinya tak terlihat oleh publik.
2.Pernikahan Stephen dan Jane mungkin telah berakhir, tetapi pengaruh Jane dalam hidup dan karier Stephen tak terbantahkan. Tanpa dedikasi Jane selama tahun-tahun kritis perkembangan teori-teori revolusionernya, dunia mungkin tidak akan mengenal Stephen Hawking seperti yang kita kenal sekarang.