PROVIDENSIA 9


KEBETULAN ATAU PROVIDENSIA ALLAH?
1.Pada waktu Tuhan memerintahkan Yunus untuk pergi ke Niniwe, Yunus tidak mau karena ia merasa bangsa Niniwe adalah musuh dari bangsa Israel. Ia ingin bangsa Niniwe dihukum oleh Tuhan. Jadi ia pergi ke tempat lain. Lalu badai datang dan membuat semua orang di kapal ketakutan. Kapten (nahkoda) kapal berkata, “Pasti ada orang yang berbuat dosa di atas kapal.” Dibuanglah undi untuk menemukannya dan akhirnya didapati Yunus. Yunus pun kemudian dilemparkan ke dalam laut. Saat itu ada ikan besar menelannya, membawanya sampai ke tepian pantai dan memuntahkan Yunus dari perutnya. Peristiwa ini kebetulan atau tidak? Adakah pengontrolan (pengendalian) Allah dalam diri Yunus?

2.Berikut salah satu cerita yang ada di antara ke-33 Buku Seri Selamat yang ditulis oleh Pdt. Emeritus Andar Ismail. Di Tiongkok ada kisah tentang seorang ibu yang menderita sakit dan meminta anaknya untuk mengambil obat di sebuah rumah sakit yang dikelola oleh misionaris. Letak rumah sakit tersebut jauh dan harus dicapai dengan berjalan kaki. Setelah berjalan jauh, sampailah sang anak di rumah sakit dan mengambil obat. Lalu dengan senang hati ia berlari secepatnya pulang untuk dapat memberikan obat tersebut ke mamanya. Namun di tengah jalan, ia tersandung batu sehingga jatuh dan botol obat yang dibawanya pecah dan isinya tumpah. Karena sudah jauh dari rumah sakit dan hari sudah gelap, maka ia putuskan untuk tidak kembali ke rumah sakit. Ia memilih untuk kembali ke rumahnya untuk menjumpai mamanya karena ia kuatir terjadi sesuatu dengan mamanya,. Sementara itu di rumah sakit , staf rumah sakit kuatir karena salah memberikan obat (bukan obat yang diberikan tapi bahan kimia yang bila dikonsumsi bisa berakibat fatal). Kemudian dokter misionaris yang mengelola rumah sakit itu membuat keputusan. Karena cuaca sudah gelap, maka percuma mengejar si anak tersebut sehingga kemudian ia memimpin stafnya untuk berdoa. Mereka pun berdoa dan ternyata kemudian si anak terjatuh dan “obat” tersebut tumpah. Apakah hal ini kebetulankah atau ada campur tangan Tuhan?

Prinsip-Prinsip Teologis Penopang Doktrin Providensia
1. Rencana Allah sudah ada dalam kekekalan
2. Pelaksanaan rencana Allah tak mungkin gagal
-> Maha kuasa
-> Maha hadir(tidak ada tempat di mana Dia tidak ada)
-> Maha kasih (rancanganNya damai sejahtera)
-> Maha kudus/Mahaadil (Dialah terang , tidak ada kegelapan)
-> Maha tahu/Mahabijak (Allah tidak punya andil dalam dosa)
-> Maha berdaulat
3.Banyak orang tua yang diajak diskusi saat tahun ajaran baru, tidak jelas mau memasukkan anaknya ke mana. Itulah manusia, tidak jelas. Allah tidak seperti manusia yang tidak jelas, Ia jelas dari awal, Maksud tujuannya pasti terlaksana. Ia pilih, panggil, nmenuntun kita sampai akhir. Providensia, konklusi logis dari belajar tentang Allah.
Kalimat “Allah turut bekerja” terkadang disalah-mengerti seakan Allah sebagai asisten (bantu-bantu) tetapi kalimat itu mengindikasikan Allah itu sendiri sebagai inisiator. Allah tidak hanya ikut-ikutan bekerja. Allah inisiator yang mengontrol, memonitor dan menguasai sejarah.

4.Pada Roma 8:28 (Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah), Allah adalah inisiator yang menguasai dan memonitor. Semua pelajaran tentang Allah, belajar tentang penghakiman. Ada yang direncanakan dan diijinkan Allah terjadi karena Allah ingin mengajarkan sesuatu kepada diri orang itu atau diri orang lain. Allah tidak pernah menginginkan manusia mencuri, tetapi banyak pencurian dengan status Allah mengijinkan terjadi tetapi bukan kehendak Allah. Ada pencuri yang dipukuli massa , masuk penjara lalu bertobat dan dipakai Tuhan. Ada juga tukang judi yang harta bendanya habis, jatuh miskin, bangkrut lalu jadi anak Tuhan. Itu semua kendali Tuhan bagi anak-anakNya. Tuhan kadang mengijinkan saat orang berontak terhadap kehendak Allah. Semua yang dibiarkan Allah dalam kendali dan kuasa Tuhan.

5.Dalam kitab Roma awal dikatakan “Tuhan membiarkan”. Kalimat ini mengerikan. Kalau kita berkubang dalam dosa dan tidak mengalami apa-apa, jangan merasa sukacita! Tuhan membiarkan dan Tuhan masih mengingatkan kita. Tuhan Allah turut bekerja dalam segala sesuatu bukan saja dalam keadaan kita sehat, tapi juga dalam segala keadaan yang menimpa hidup kita.

6.Ada ajaran yang mengatakan , “kalau jadi anak Tuhan hidupnya harus berkelimpahan dan sukses. Tidak ada tempat bagi penderitaan dan sakit.” Padahal Alkitab berkata, “Allah turut bekerja dalam segala hal” Waktu sehat dan sakit Allah memimpin segala sesuaatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita yang mengasihi Dia. Tujuan akhirnya rancangan damai sejahtera dan kebaikan, caranya bisa bermacam-macam. Setiap kita yang mengasihi Tuhan belajar percaya dan hidup mengasihi Tuhan untuk mendatangkan kebaikan.

SUMBER:
http://gkkkmabes.blogspot.co.nz/2015/06/gimana-nih-tuhan-providensia-allah.html