RELASI FIRMAN
1:1 Pada mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah (Yoh.1:1,2)
1:14 Firman itu telah menjadi manusia , dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh.1:14)
Iberani 1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara a berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, 1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
1.Ada Allah, ada Firman. dimana ada Allah disitu ada Firman, dimana ada Firman disitu ada Allah. Tidak pernah Allah hadir tanpa Firman, demikian pula tidak pernah ada Firman tanpa kehadiran Allah. Keduanya berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan, keduanya merupakan pasangan yang kompak. Itu semua menjelaskan hubungan Allah Bapa dan Allah Anak (sejak dari kekekalan).
2.Allah (Bapa dan Anak) senantiasa berusaha berelasi dengan manusia dengan mencari manusia dalam situasi dan kondisi mereka. Walaupun mereka telah berdosa, mereka tetap dicari dan disapa Allah untuk diarahkan. Pada zaman Israel para nabi diutus untuk menyampaikan firman Allah (apa yang dikatakan untuk menyatakan isi hati dan pikiran Allah). Pada akhirnya Firman (Allah Anak) menjadi manusia untuk mendatangi semua manusia dari segala bangsa dalam kondisi keberdosaan mereka.
3.Firman (Yesus) hendak membebaskan, memerdekakakn manusia dari belenggu dosa, maut dan iblis. Bagi kita yang menyambut diberi kuasa menjadi anak anak Allah,yang diampuni dosa dan disucikan dari segala kenajisan, diberi hidup kekal dan dijamin surga sebagai masa depan. Sementara hidup didunia ini relasi dengan Allah( Bapa, Firman ) hendaknya dipelihara melalui pembacaan firman yang tetulis (yang sudah dibukukan dalam Alkitab) dan mendengarkan firman yang diperkatakan melalui para pengkotbah yang mengajarkan Alkitab dan diharapakan melaluinya kita dapat mendengar apa yang dikatakan Allah dengan pertolongan Roh Kudus. Dengan kekuatan Roh Kudus pula kita dapat melakukan apa yang diajarkan kepada kita sehingga kita bukan saja menjadi pendengar saja tetapi juga pelaku pelaku firman.