YESUS GURU YANG BEROTORITAS (4)
https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=724&res=jpz
Bahwa Yesus adalah Pendidik dan Pengajar berotoritas tampak pula dalam kalimat hikmat dan kuasa-Nya. Hal tersebut dinyatakan melalui berbagai kesempatan. Dia menyatakan melalui pengajaranNya yang berkuasa dan menantang serta berwibawa (Mat 11:16-19,25f, 12:42; 23:37-39; 11:28-30). PengajaranNya lain dari ajaran para rabbi Yahudi sezamanNya, karena Yesus mengungkapkan pesan-pesan bermakna eskatologis di sekitar tema kedatangan Anak Manusia di dalam kemuliaan-Nya (Mat 7:26-29; 24:35; Mrk 8:38).
Kitab Injil juga mengetengahkan bahwa konteks pengajaran Yesus bervariasi. Seringkali Ia mengajar di sinagoge ketika ibadah pada hari Sabat (bdk. Luk 4:16-17). Dalam peristiwa semacam itu Dia mendapat tugas apakah membaca dan menguraikan isi Kitab Suci. Kalau Kitab Suci yang Dia baca berbahasa Ibrani, maka Ia berkhotbah menerjemahkan dan menguraikan isi kitab dalam bahasa Aram. Kadang-kadang Ia juga bertindak sebagai imam. Ketika berdebat dengan tokoh-tokoh agama Yahudi, Yesus memberikan jawaban dan pengertian-pengertian baru dalam bahasa Aram, Ibrani bahkan Yunani. Lihat saja misalnya penjelasan Yoh 12:20-36 ketika orang-orang Yunani ingin bertemu dengan Dia.
Yesus pun mengajar ketika memberitakan Injil terhadap orang banyak dengan tekanan pada tema kasih dan Kerajaan Allah (Mat 4:13; 9:1; Mrk 1:29; 2:1f). Jadi, pemberitaan Injil dapat dilakukan dengan pendekatan mengajar! Dalam konteks pemuridan atau tepatnya melatih dan membentuk murid-murid, Yesus banyak sekali mengajar (Mrk 1:16-20; Luk 9:52-62). Dia menegur mereka bila keliru; Dia meluruskan pikiran mereka yang bengkok dan menegaskan apa yang telah mereka mengerti. Akhirnya kita lihat pula dalam Injil bahwa Yesus mengajar murid-murid secara khusus, di mana mereka mendengar, melihat dan mencontoh Dia. Dalam proses pemuridan, loyalitas terhadap Dia sangat ditekankan (Mrk 3:13-19; 23:9-10).