Anda semua pernah mengalami luka—baik luka secara fisik, emosional, maupun rohani. Luka karena kehilangan, pengkhianatan, kegagalan, atau bahkan luka yang kita sendiri tidak bisa jelaskan dengan kata-kata. Dalam keadaan seperti itu, kita sering berdoa kepada Tuhan: “Tuhan, sembuhkan aku.” Tapi apakah hidup hanya tentang kesembuhan?
Paskah mengajarkan kita sesuatu yang lebih besar. Bukan hanya tentang Yesus yang mati dan menyembuhkan, tetapi Yesus yang bangkit—RISEN. Kebangkitan-Nya membawa harapan yang jauh melampaui kesembuhan. Itulah yang dimaksud dengan Beyond Healing.
1. Kesembuhan adalah awal, bukan akhir
Yesus memang menyembuhkan banyak orang selama pelayanan-Nya di dunia. Orang buta bisa melihat, orang lumpuh berjalan, dan orang mati dibangkitkan. Tapi semua itu bukan tujuan akhir. Kesembuhan hanyalah permulaan dari hidup baru bersama-Nya.
Dalam Yohanes 11, Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian. Tapi kemudian Lazarus tetap mengalami kematian lagi secara fisik. Artinya, mukjizat bukanlah akhir dari segalanya. Tuhan ingin membawa kita lebih jauh dari sekadar sembuh—menuju hidup yang dipulihkan, diberdayakan, dan memiliki tujuan.
2. Kebangkitan memberi makna pada luka
Ketika Yesus bangkit dari kubur, Dia tidak menyembunyikan bekas luka-Nya. Tomas diminta untuk menyentuh bekas paku di tangan-Nya. Mengapa? Karena luka-luka itu sekarang bukan lagi tanda penderitaan, tetapi tanda kemenangan.
Tuhan tidak selalu menghapus semua luka kita, tetapi Dia bisa mengubahkan luka itu menjadi cerita kemenangan, saksi kasih-Nya, dan alat untuk menguatkan orang lain. Inilah yang disebut hidup yang melampaui kesembuhan—saat luka tidak lagi menyakitkan, tetapi menyala menjadi terang bagi orang lain.
3. Hidup yang bangkit berarti hidup dengan harapan
Orang yang sudah mengalami kuasa kebangkitan akan hidup dengan cara berbeda. Mereka tidak lagi dikuasai ketakutan, tidak lagi diperbudak masa lalu. Mereka tahu bahwa penderitaan saat ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan datang (Roma 8:18).
Yesus bangkit untuk menunjukkan bahwa maut sudah dikalahkan. Jika kematian saja bisa dikalahkan, maka luka hati, trauma, dan rasa tidak berdaya pun tidak punya kuasa selamanya atas hidup kita.
Kita tidak hanya dipanggil untuk sembuh. Kita dipanggil untuk hidup sebagai orang yang bangkit bersama Kristus—penuh harapan, kasih, dan tujuan.
4. Kita dipanggil untuk membawa kesembuhan bagi orang lain
Setelah mengalami kuasa kebangkitan, kita tidak hidup hanya untuk diri sendiri. Kita diutus untuk menjadi terang, penghibur, dan penyembuh bagi dunia yang terluka.
Dalam 2 Korintus 1:4, Rasul Paulus berkata bahwa Tuhan menghibur kita supaya kita juga bisa menghibur orang lain yang sedang menderita. Itulah hidup yang “Beyond Healing”—kita bukan hanya menjadi orang yang sembuh, tetapi menjadi alat kesembuhan bagi orang lain.
________________________________________
Kesimpulan: Bangkit dan Melampaui
“RISEN: Beyond Healing” mengajak kita untuk tidak hanya mencari pemulihan, tetapi juga hidup dalam kuasa kebangkitan. Artinya:
• Tidak berhenti pada sembuh, tapi melangkah ke hidup yang penuh harapan.
• Tidak hanya pulih, tapi juga menjadi penyembuh bagi sesama.
• Tidak lagi dikuasai luka, tapi menjadikan luka sebagai cerita kasih Allah.
Karena Yesus telah bangkit, kita pun bisa bangkit. Dan ketika kita bangkit bersama-Nya, kita dipanggil untuk hidup lebih dari sekadar sembuh—kita dipanggil untuk menjadi terang, saksi, dan pembawa harapan bagi dunia.
________________________________________
Kalau sdr merasa hidup anda penuh luka dan masih dalam proses pemulihan, ingatlah: Tuhan tidak hanya ingin menyembuhkanmu, Dia ingin membangkitkanmu.
#RISEN #BeyondHealing #BangkitBersamaKristus