RESTfull: DARI RASA MALU MENUJU KESELAMATAN

Setiap orang pasti pernah merasa malu. Malu karena kesalahan di masa lalu, malu karena gagal, atau malu karena merasa tidak cukup baik di hadapan orang lain—bahkan di hadapan Tuhan.

Rasa malu bisa sangat berat. Ia membuat kita ingin bersembunyi, menarik diri, dan merasa tidak layak. Tapi kabar baiknya adalah: Tuhan tidak meninggalkan kita dalam rasa malu. Melalui Yesus, kita bisa menemukan istirahat yang sejati—RESTfull, dan berjalan dari rasa malu menuju keselamatan.

1. Rasa Malu Adalah Reaksi yang Wajar, Tapi Jangan Dibiarkan Terus
Di Kejadian 3, setelah Adam dan Hawa berdosa, mereka menyadari bahwa mereka telanjang, dan mereka merasa malu. Mereka lalu bersembunyi dari Tuhan. Ini gambaran yang jelas: saat kita gagal, kita cenderung menjauh, bukannya mendekat.
Tapi Tuhan tidak membiarkan mereka begitu saja. Dia mencari mereka, memanggil mereka, dan kemudian memberikan pakaian untuk menutupi rasa malu mereka. Tuhan juga ingin melakukan hal yang sama untuk kita. Dia ingin menggantikan rasa malu kita dengan anugerah-Nya.

2. RESTfull: Istirahat Sejati Ada dalam Penerimaan Tuhan
Yesus berkata dalam Matius 11:28:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Letih karena rasa bersalah? Lelah menyembunyikan masa lalu? Terbebani oleh perasaan tidak layak? Tuhan Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Dia tidak menghakimi, tapi menerima dan memulihkan.
RESTfull bukan hanya istirahat secara fisik. Ini tentang ketenangan hati, damai dalam jiwa, dan keyakinan bahwa kita diterima sepenuhnya, bahkan dalam kelemahan kita.

3. Dari Malu ke Keselamatan: Perjalanan Bersama Kasih Tuhan
Rasa malu bisa menjadi titik awal perjalanan menuju keselamatan. Ketika kita sadar akan kelemahan dan dosa kita, itulah saatnya kita melihat betapa besar kasih karunia Tuhan.
Keselamatan bukan karena kita sempurna. Keselamatan adalah anugerah. Efesus 2:8 berkata:
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.”
Tuhan tidak menunggu kita bersih dulu baru diselamatkan. Dia menyelamatkan kita di tengah-tengah kekacauan, dan perlahan membersihkan kita dari dalam ke luar.

4. Hidup RESTfull: Tinggal dalam Kasih, Bukan dalam Ketakutan
Setelah kita menerima kasih Tuhan, kita diajak untuk hidup dalam damai, bukan dalam ketakutan. Kita tidak perlu lagi menyembunyikan diri. Kita bisa hidup dengan tenang, karena kita tahu siapa kita di mata Tuhan.

Hidup RESTfull berarti:
• Menerima diri apa adanya, karena kita sudah diterima Tuhan.
• Tidak lagi dikendalikan oleh rasa malu, karena kita sudah diampuni.
• Hidup dalam pengharapan, bukan dalam penyesalan.
________________________________________

Kesimpulan: Tuhan Mengubah Malu Menjadi Harapan
RESTfull: From Shame to Salvation adalah perjalanan dari rasa tidak layak menuju penerimaan penuh dari Tuhan. Dari hati yang takut, menjadi hati yang damai. Dari hidup yang penuh tekanan, menjadi hidup yang penuh istirahat rohani.
Tuhan tidak menjauh karena rasa malu kita. Justru sebaliknya—Dia datang mendekat, memanggil kita keluar dari persembunyian, dan berkata:
“Aku mengasihimu. Datanglah kepada-Ku. Aku akan memberi kamu kelegaan.”

Mari kita tinggalkan rasa malu. Mari datang kepada Tuhan, dan temukan REST yang sejati—ketenangan yang membawa kita pada keselamatan.
________________________________________
Kalau anda sedang bergumul dengan rasa malu atau merasa tidak layak, ingatlah: Tuhan sudah tahu segalanya, tapi tetap mengasihimu. Dan kasih-Nya lebih besar dari rasa malu manapun.

#RESTfull #FromShameToSalvation #TuhanMenerimaKita