SANTO BASIL YANG DIBERKATI

ST BASIL THE BLESSED ( SANTO  BASIL YANG DIBERKATI)

Kebijaksanaan di Balik Kegilaan: Tindakan Paradoks St. Basil the Blessed

Di jalanan Moskow abad ke-16, seorang pria telanjang berkeliaran dalam dingin musim salju yang menusuk tulang. Ia melempar batu ke rumah-rumah tertentu, sementara mencium sudut-sudut rumah yang lain. Bagi kebanyakan orang, ia tampak seperti orang gila. Namun pria ini adalah St. Basil the Blessed, salah satu “holy fool” (orang bodoh demi Kristus)paling terkenal dalam tradisi Gereja Ortodoks.

Siapa Basil?

Lahir sekitar tahun 1469 dari keluarga petani miskin, Basil memulai hidupnya sebagai tukang sepatu biasa. Pada usia 16 tahun, sebuah visi surgawi mengubah hidupnya selamanya. Ia meninggalkan pekerjaannya dan memilih jalan yang paling ekstrem dalam spiritualitas Kristen: menjadi “fool for Christ”. Ia menghabiskan puluhan tahun hidup tanpa tempat tinggal, tanpa pakaian, mengandalkan sepenuhnya pada Tuhan.

Yang luar biasa, Basil adalah satu-satunya orang yang berani mengkritik Tsar Ivan the Terrible, penguasa paling kejam dalam sejarah Rusia. Ketika ia meninggal pada 1552, sang Tsar sendiri yang memikul peti matinya. Katedral St. Basil yang ikonik di Red Square hingga kini mengabadikan namanya.

Tindakan yang Tampak Paradoks

Salah satu perilaku paling membingungkan dari Basil adalah kebiasaannya melempar batu ke rumah orang-orang yang dikenal saleh, sementara ia mencium dengan lembut sudut-sudut rumah orang-orang yang dikenal berdosa. Bagi pengamat awam, tindakan ini tidak masuk akal, bahkan terbalik.

Namun Basil memiliki penglihatan spiritual yang melampaui realitas fisik. Ketika ia melempar batu ke rumah orang baik, ia sebenarnya sedang mengusir iblis-iblis yang tidak bisa masuk ke dalam rumah tersebut, yang berkeliaran di luar mencari celah untuk menggoda penghuninya. Ia melindungi orang saleh dari serangan spiritual yang tak terlihat.

Sebaliknya, ketika ia mencium sudut rumah orang jahat, ia menghibur malaikat-malaikat penjaga yang berdiri di luar, berduka atas dosa-dosa yang terjadi di dalam. Tindakan ini juga merupakan doa penuh kasih bahkan untuk orang-orang berdosa, berharap mereka akan bertobat.

Pelajaran Abadi

Kisah Basil mengajarkan kita bahwa realitas spiritual seringkali bertolak belakang dengan apa yang tampak di permukaan. Yang terlihat “gila” bagi dunia bisa jadi adalah kebijaksanaan surgawi. Yang tampak baik secara eksternal belum tentu baik secara spiritual.

Di era modern yang terobsesi dengan penampilan dan penilaian cepat, Basil menantang kita untuk melihat lebih dalam, untuk tidak menghakimi berdasarkan apa yang terlihat mata, dan untuk mengenali bahwa peperangan spiritual yang sesungguhnya terjadi dalam dimensi yang tidak selalu kasat mata.