SERI NOVEL FIKSI KRISTEN: MASA DEPAN PERADABAN MANUSIA
# Bab 1:Realitas Peperangan Spiritual
Langit Jakarta menghitam saat Daniel Wicaksana berlutut dalam doa di ruang bawah tanah gerejanya. Tahun 2145, dunia telah berubah drastis, namun pergumulan spiritual tetap sama seperti yang telah terjadi sejak zaman para rasul. Hologram raksasa memenuhi angkasa, menampilkan wajah Techno-Lord Marcus Zhang, hanya manifestasi terbaru dari sistem dunia yang selalu menentang Kerajaan Allah.
# Bab 2: Gereja dalam Penganiayaan
1.”Saudara-saudaraku,” suara Marcus menggema, “mari kita tinggalkan mitos kuno bernama agama. Teknologi adalah masa depan kita. Keabadian ada dalam data!”
2.Daniel membuka Alkitabnya, membaca Wahyu 12 kepada jemaatnya yang berkumpul: “Peperangan rohani ini bukan hal baru. Sejak Kristus bangkit, kita telah memasuki masa ‘seribu tahun’ – di mana Injil diberitakan dan Gereja menghadapi tantangan di setiap zaman.”
# Bab 3: Kesaksian yang Berkelanjutan
Sebagai gembala, Daniel memahami bahwa perjuangan mereka bukanlah untuk menciptakan utopia duniawi atau menunggu pengangkatan rahasia, melainkan untuk tetap setia bersaksi dalam setiap kondisi. Ratusan jemaat telah memilih menolak implant, bukan karena takut akan “tanda binatang” secara fisik, tetapi karena mereka memahami bahwa teknologi telah menjadi objek penyembahan yang menggantikan Allah.
#Bab 4: Pengharapan dalam Kristus
1.”Komandan,” Sara Hutagalung, pengerja gereja, menghampiri. “Tiga ratus saudara seiman kita di Bandung telah ditangkap.”
2.Daniel mengangguk tenang. “Ingatlah, Sara. Gereja selalu mengalami penganiayaan, tapi Kristus telah menang. ‘Seribu tahun’ yang kita jalani ini adalah masa di mana Injil terus berkembang meski dalam kesulitan.”
#Bab 5: Pertobatan, Bukan Kehancuran
Ketika sistem neural implant Marcus mulai mempengaruhi jutaan orang, Daniel dan jemaatnya tidak mencari konfrontasi fisik atau solusi teknologi. Sebaliknya, mereka fokus pada pemberitaan Injil dan pelayanan kasih kepada semua orang, termasuk para penganiaya mereka.
# Bab 6: Kemenangan yang Sudah dan Masih Akan Datang
1.”Kita tidak menunggu kemenangan di masa depan,” Daniel menjelaskan kepada jemaatnya. “Kristus sudah menang di kayu salib. Yang kita lakukan sekarang adalah berpartisipasi dalam kemenangan-Nya, sambil menantikan penggenapan finalnya.”
2.Saat Marcus mengancam akan menghancurkan semua tempat ibadah, respons gereja mengejutkannya. Mereka tidak melawan, tidak melarikan diri, tetapi terus memberitakan Injil dengan kasih. Banyak pengikut Marcus yang tersentuh oleh kesaksian hidup ini.
# Bab 7:Kesaksian yang Mengubahkan
1.Perlahan tapi pasti, kebenaran Injil menembus hati banyak orang. Bukan melalui kekuatan atau manipulasi teknologi, tetapi melalui kesaksian hidup orang-orang percaya yang setia. Bahkan beberapa teknisi senior Marcus mulai bertanya tentang iman.
2.”Mengapa kalian tidak takut?” tanya salah satu dari mereka.
3.”Karena Kerajaan Allah sudah hadir,” jawab Daniel, “dan akan sepenuhnya dinyatakan saat Kristus datang kembali. Sampai saat itu, kita dipanggil untuk setia.”
# Bab 8:Pengharapan yang Berkelanjutan
Fajar menyingsing di Jakarta yang rusak. Daniel memandang ke arah jemaatnya yang tetap teguh. Mereka memahami bahwa perjuangan ini akan terus berlanjut sampai kedatangan Kristus kembali. Namun dalam setiap tantangan, mereka melihat penggenapan janji Allah dan kesempatan untuk bersaksi.
#MasaDepanManusia
#KemajuanTeknologi
#PeradabanBaru
#FiksiKristen
#ImanDanTeknologi