5 Fakta Ilmiah Fenomena Sindrom Lazarus, Bagaimana Penjelasan Sains? ( 2)
Verified Writer Dahli Anggara
- Dari total kasus yang terjadi, hanya separuh yang dinyatakan benar-benar sembuh dan normal
Studi klinis yang pernah dicatat dalam laman NCBI menyimpulkan bahwa tidak semua orang yang mengalami fenomena ini dapat dinyatakan benar-benar sembuh dan normal. Sekitar 45 persen pasien yang mengalami kejadian langka ini ternyata mengalami beberapa komplikasi dan akhirnya meninggal–tentunya tanpa bangkit kembali.
Jumlah pasien yang tidak mengalami gangguan neurologis dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit adalah sebanyak 45 persen. Sisanya adalah pasien yang mengalami sindrom Lazarus dengan efek samping, yakni gangguan neurologis dan beberapa komplikasi lainnya sehingga harus dirawat lebih lama di rumah sakit.
Data ini menunjukkan bahwa fenomena sindrom Lazarus ternyata membawa dampak yang cukup menakutkan, di mana tidak sampai separuh jumlah pasien yang dapat benar-benar sembuh total dari efek samping sindrom Lazarus.
- Bagaimana dengan mati suri?
Secara umum, sindrom Lazarus juga dapat dikategorikan sebagai mati suri. Namun, dalam beberapa kasus medis, mati suri dapat terjadi lebih dari 15 menit. Mati suri lebih dikaitkan dengan pengalaman spiritual seseorang yang bersifat pribadi, di mana biasanya tiap-tiap orang yang pernah mati suri akan mengalami pengalaman yang berbeda satu sama lain.
Science Alert dalam lamannya menjelaskan bahwa mati suri sebetulnya dapat dijelaskan secara ilmiah. Kejadian ini melibatkan unsur psikis yang mendalam, di mana dapat mengakibatkan seseorang merasa bahwa ia berada dalam sebuah lorong, melihat cahaya, dan lain sebagainya.
Beberapa kejadian medis dapat mendukung pengalaman mati suri, misalnya henti jantung sesaat, cedera otak, kehilangan kesadaran akibat turunnya tekanan darah, dan kegagalan kerja organ tubuh lainnya.
Namun, meskipun kerja jantung dan beberapa organ lainnya berhenti, otak tetap bekerja dan menerima sinyal. Ada kondisi medis tertentu yang masih mengizinkan otak masih hidup dan aktivitas otak ini yang akan menyampaikan sinyal ke pikiran seseorang bahwa ia sedang mengalami pengalaman spiritual dalam keadaan yang tidak sadar.