TUJUAN PERNIKAHAN
Tujuan pernikahan dapat dilihat dari berbagai perspektif, termasuk sudut sosiologis dan kemasyarakatan. Dari perspektif ini, pernikahan bukan hanya tentang hubungan pribadi antara dua individu, tetapi juga tentang fungsi dan peran yang lebih luas dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa tujuan pernikahan dari sudut sosiologis kemasyarakatan:
### 1. **Pembentukan Unit Sosial Dasar**
– **Keluarga sebagai Unit Dasar:** Pernikahan adalah dasar pembentukan keluarga, yang merupakan unit fundamental dalam struktur sosial. Keluarga menyediakan kerangka kerja bagi organisasi sosial dan merupakan tempat di mana norma-norma dan nilai-nilai budaya diajarkan dan dilestarikan.
– **Sosialisasi Anak:** Melalui pernikahan, anak-anak dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan yang diharapkan stabil. Keluarga adalah tempat utama di mana anak-anak belajar tentang peran sosial, norma, dan nilai yang diperlukan untuk berfungsi dalam masyarakat.
### 2. **Pengaturan Seksualitas dan Reproduksi**
– **Kontrol Seksualitas:** Pernikahan mengatur hubungan seksual dalam konteks yang diterima secara sosial, membantu mengurangi perilaku seksual yang tidak diinginkan dan memastikan bahwa reproduksi terjadi dalam kerangka yang diakui dan didukung oleh masyarakat.
– **Legitimasi Keturunan:** Pernikahan memberikan status sosial dan legitimasi kepada anak-anak yang dilahirkan dalam hubungan tersebut, memberikan mereka hak-hak dan status hukum tertentu.
### 3. **Stabilitas Sosial dan Ekonomi**
– **Stabilitas Ekonomi:** Pernikahan sering kali meningkatkan stabilitas ekonomi bagi pasangan. Gabungan sumber daya dan pendapatan dapat memberikan keamanan finansial yang lebih besar dan membangun kesejahteraan keluarga.
– **Pembagian Tugas dan Peran:** Dalam pernikahan, ada pembagian tugas dan peran yang sering kali membantu dalam pengelolaan rumah tangga dan pekerjaan, yang berkontribusi pada stabilitas dan efisiensi sosial.
### 4. **Peran dan Identitas Sosial**
– **Peningkatan Status Sosial:** Menikah dapat meningkatkan status sosial individu dalam masyarakat, memberikan mereka peran baru sebagai suami atau istri, dan sering kali juga sebagai orang tua.
– **Identitas Sosial:** Pernikahan membantu individu untuk membentuk dan memperkuat identitas sosial mereka melalui peran baru dan hubungan yang diakui secara sosial.
### 5. **Pengendalian Sosial**
– **Pengaturan Hubungan:** Pernikahan membantu mengatur hubungan antara individu dalam masyarakat, menetapkan aturan dan harapan yang diakui secara luas mengenai perilaku yang dapat diterima.
– **Penyelesaian Konflik:** Dengan adanya norma dan hukum yang mengatur pernikahan, masyarakat memiliki mekanisme untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam hubungan tersebut.
### 6. **Dukungan Emosional dan Psikologis**
– **Dukungan Pasangan:** Pernikahan menyediakan dukungan emosional dan psikologis yang penting bagi individu, membantu mereka menghadapi tantangan hidup dan memberikan rasa aman.
– **Jaringan Sosial:** Melalui pernikahan, individu biasanya memperluas jaringan sosial mereka, yang dapat memberikan dukungan tambahan dalam bentuk hubungan keluarga besar dan persahabatan.
### Kesimpulan
Dari sudut pandang sosiologis kemasyarakatan, pernikahan memiliki berbagai tujuan yang berkontribusi pada stabilitas dan keberlanjutan masyarakat. Ini termasuk pembentukan unit sosial dasar, pengaturan seksualitas dan reproduksi, stabilitas sosial dan ekonomi, peran dan identitas sosial, pengendalian sosial, serta dukungan emosional dan psikologis. Dengan memahami fungsi-fungsi ini, kita dapat melihat bagaimana pernikahan tidak hanya penting bagi individu yang menikah, tetapi juga bagi kesejahteraan dan kelangsungan masyarakat secara keseluruhan.