APAKAH PARA MARTIR MAMPU MELIHAT KEJADIAN DI BUMI?

***Dalam Kitab Wahyu 6:9-11, para martir yang berada di surga mengungkapkan kerinduan mereka akan keadilan dengan bertanya kepada Tuhan, “Sampai kapan Engkau tidak menghakimi dan membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” Namun, ayat-ayat ini tidak secara eksplisit menyebutkan bahwa para martir memiliki kemampuan untuk secara langsung melihat apa yang sedang terjadi di bumi, termasuk ketidakadilan yang masih berlangsung.

**Beberapa poin penting untuk dipertimbangkan:**

  1. **Kesadaran Para Martir**:

Para martir jelas memiliki kesadaran akan fakta bahwa keadilan belum ditegakkan sepenuhnya, dan mereka menantikan penghakiman Tuhan. Namun, kesadaran ini mungkin berasal dari pengetahuan mereka akan janji Tuhan dan situasi secara keseluruhan, bukan karena mereka bisa melihat langsung apa yang terjadi di bumi.

  1. **Tanggapan Tuhan**:

Tuhan tidak memberi mereka informasi konkret tentang apa yang sedang terjadi di bumi, tetapi memerintahkan mereka untuk menunggu. Mereka diberi pakaian putih sebagai tanda keselamatan dan kemurnian, dan diminta bersabar sampai “jumlah saudara-saudara mereka yang akan dibunuh seperti mereka sudah genap.” Ini menunjukkan bahwa waktu penghakiman telah ditentukan, tetapi martir tidak diberi wewenang atau penglihatan langsung atas keadaan dunia.

  1. **Pandangan Teologis**:

Dalam pandangan teologis tradisional, orang-orang kudus atau martir di surga sering dipandang sebagai mereka yang telah menikmati kebahagiaan penuh di hadirat Tuhan. Meskipun mereka mungkin sadar akan ketidakadilan yang terjadi di dunia, hal ini tidak berarti mereka terhubung secara langsung dengan segala kejadian spesifik di bumi. Fokus mereka adalah pada penggenapan rencana Allah, dan keadilan yang pada akhirnya akan ditegakkan.

  1. **Ketidaktahuan tentang Detail Duniawi**:

Kitab Wahyu menggambarkan surga sebagai tempat di mana keadilan dan damai sejahtera Allah menguasai segala hal. Dalam konteks ini, orang-orang kudus yang berada di surga mungkin tidak perlu mengamati secara langsung ketidakadilan di bumi karena mereka sudah mempercayakan segalanya kepada Tuhan. Mereka hidup dalam keyakinan penuh bahwa Allah akan menyelesaikan segala sesuatu sesuai dengan rencana-Nya yang sempurna.

**Kesimpulan**:

Kitab Wahyu tidak secara eksplisit menyatakan bahwa para martir di surga bisa melihat ketidakadilan yang masih berlangsung di bumi. Mereka menyadari bahwa keadilan belum ditegakkan, tetapi pengetahuan mereka tampaknya lebih didasarkan pada pemahaman akan rencana Tuhan daripada pengamatan langsung. Mereka sepenuhnya mempercayai bahwa Allah akan bertindak dengan adil pada waktu yang telah ditentukan.