Trinitas: Dasar Apologetika Kristen Menurut Herman Bavinck
Dalam tradisi teologi Reformed, ajaran tentang Allah Tritunggal bukanlah sesuatu yang rumit atau sekadar teori tinggi, tetapi inti dari iman Kristen. Salah satu teolog besar, Herman Bavinck (1854–1921), terus menekankan bahwa doktrin Trinitas sangat penting, bukan hanya untuk mengenal siapa Allah itu, tetapi juga sebagai dasar kuat untuk membela iman Kristen (apologetika), terutama ketika kita berhadapan dengan orang-orang dari agama lain atau kelompok Kristen yang menolak ajaran ini.
I.Mengapa Trinitas Penting dalam Apologetika?
Bavinck percaya bahwa ajaran Tritunggal adalah hal utama yang membedakan iman Kristen dari semua agama dan kepercayaan lain—baik itu agama-agama besar seperti Islam dan Yudaisme, maupun kelompok dalam Kristen sendiri yang menolak Tritunggal.
- Menghadapi Agama Monoteistik Non-Kristen (Seperti Islam dan Yudaisme)
1.1.Agama-agama ini percaya kepada satu Tuhan (monoteisme), tapi mereka menolak gagasan bahwa Tuhan bisa ada dalam tiga Pribadi seperti dalam ajaran Kristen. Bavinck berpendapat bahwa Tritunggal tidak menentang keesaan Allah, justru mengungkapkan keesaan itu secara lebih kaya.
1.2.Menurutnya, hanya dalam Tritunggal kita bisa memahami bahwa Allah adalah kasih, bahkan sebelum menciptakan dunia. Sebab, dalam diri Allah sendiri sudah ada relasi kasih yang sempurna antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ini menjawab pertanyaan mendalam: Bagaimana Allah bisa menjadi kasih kalau sejak kekekalan Ia sendiri saja?
- Menghadapi Politeisme
Di sisi lain, ajaran politeisme percaya pada banyak dewa. Kekristenan dengan jelas menolak pandangan ini. Namun, keesaan Allah dalam Kristen bukanlah keesaan yang kaku atau tanpa relasi. Tritunggal menunjukkan bahwa Allah itu satu, tetapi dalam keesaan-Nya ada persekutuan dan hubungan antara tiga Pribadi. Ini adalah keesaan yang hidup dan penuh kasih.
- Menghadapi Kelompok Kristen yang Menolak Tritunggal (Seperti Saksi-Saksi Yehuwa dan Unitarian)
Ada juga kelompok-kelompok yang mengaku Kristen tetapi menolak Tritunggal karena dianggap tidak masuk akal atau tidak sesuai Alkitab. Bavinck menjelaskan bahwa menolak Tritunggal berarti merusak pengertian kita tentang siapa Allah dan bagaimana keselamatan bekerja. Ia memberikan tiga poin penting:
- 3.1.Siapa Yesus Kristus? Kalau Yesus bukan Allah sejati, maka pengorbanan-Nya tidak cukup untuk menebus dosa seluruh dunia. Itu hanya pengorbanan seorang manusia, bukan penebusan ilahi.
- 3.2.Siapa Roh Kudus? Kalau Roh Kudus hanya sekadar kuasa, bukan Pribadi Allah, bagaimana Ia bisa bekerja secara pribadi dalam hidup orang percaya—menginsafkan, membimbing, dan menghibur?
- 3.3.Apakah Allah adalah kasih? Kalau Allah tidak memiliki perbedaan Pribadi dalam diri-Nya, bagaimana mungkin Ia bisa mengasihi sejak kekekalan? Tritunggal menunjukkan bahwa kasih itu sudah ada dalam diri Allah sejak awal.
II.Trinitas sebagai Penghubung Seluruh Ajaran Kristen
Bagi Bavinck, Tritunggal bukan hanya satu doktrin di antara banyak lainnya. Ia adalah seperti kerangka besar yang menyatukan seluruh ajaran iman Kristen. Tanpa Tritunggal, banyak doktrin akan kehilangan maknanya atau menjadi tidak seimbang.
Beberapa contohnya:
- 1.Penciptaan: Allah menciptakan dunia melalui karya bersama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Tanpa Tritunggal, penciptaan bisa dipahami sebagai tindakan yang jauh dan tidak pribadi.
- 2.Inkarnasi: Yesus, Anak Allah, menjadi manusia. Ini hanya mungkin jika Yesus adalah Pribadi ilahi sejak kekekalan.
- 3.Penebusan: Hanya Allah sendiri yang dapat menebus dosa terhadap Allah. Karena itu, Yesus sebagai Allah benar-benar mampu menebus umat manusia.
- 4.Pengudusan: Roh Kudus—yang adalah Allah—tinggal dalam orang percaya dan membentuk mereka menjadi serupa dengan Kristus
Kesimpulan
1.Menurut Herman Bavinck, ajaran Tritunggal bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Ia adalah pondasi penting dalam membela iman Kristen. Tritunggal menjelaskan siapa Allah sebenarnya, menunjukkan keunikan iman Kristen dibanding agama lain, dan menyatukan semua ajaran Kristen dalam satu kerangka yang masuk akal.
2.Bagi siapa pun yang ingin membagikan atau membela iman Kristen dengan kuat dan logis, memahami doktrin Tritunggal adalah langkah pertama yang tidak bisa dilewatkan. Melalui Tritunggal, kita bisa memperkenalkan Allah yang sejati—satu dalam hakikat, tiga dalam Pribadi—kepada dunia yang sedang mencari kebenaran dan kasih yang sejati.