LAHIR BARU,ROH KUDUS, ROTI DAN AIR HIDUP

Pendahuluan

Dalam kehidupan iman Kristen, ada tiga hal penting yang sering muncul dalam pengajaran Yesus: Roh Kudus, Roti dan Air Hidup, serta pengalaman Lahir Baru. Ketiganya bukan konsep yang berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan erat sebagai bagian dari karya keselamatan Allah dalam hidup manusia. Mari kita bahas satu per satu dan kemudian melihat kaitannya secara menyeluruh.

A.Lahir Baru: Awal Hidup Baru dalam Kristus

  1. Apa itu lahir baru?

Lahir baru adalah perubahan total dalam diri seseorang — dari hidup lama yang dikuasai dosa, menjadi hidup baru yang dipimpin oleh Roh Kudus. Yesus berkata kepada Nikodemus:

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
(Yohanes 3:3)

  1. Bagaimana proses lahir baru terjadi?

Lahir baru bukan sekadar perubahan perilaku, tetapi perubahan hati yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Ini adalah karya ilahi yang menghidupkan hati yang mati secara rohani dan memberikan keinginan baru untuk mengenal dan mengikuti Tuhan.

“Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.”
(Yohanes 3:6)

 

B.Roh Kudus: Pribadi Ilahi yang Menghidupkan

  1. Siapakah Roh Kudus?

Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal. Ia adalah Roh Allah yang tinggal di dalam orang percaya. Peran-Nya sangat penting dalam proses lahir baru dan pertumbuhan iman.

  1. Apa saja peran Roh Kudus?

2.1.Menginsafkan manusia akan dosa (Yohanes 16:8)

2.2.Melahirkan kembali orang berdosa (Titus 3:5)

2.3.Tinggal dalam hati orang percaya (1 Korintus 6:19)

2.4.Memberi kuasa untuk hidup kudus (Galatia 5:22-23)

2.5.Menuntun kepada seluruh kebenaran (Yohanes 16:13)

  1. Cara Kerja Roh Kudus Sebelum dan Sesudah Pentakosta

Untuk memahami lebih dalam, penting bagi kita mengetahui bagaimana Roh Kudus bekerja sebelum dan sesudah hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2):

3.1.Sebelum Pentakosta:

3.1.1.Turun kepada individu tertentu untuk tugas khusus, seperti Yusuf, Musa, Daud, dan para nabi.

3.1.2.Bersifat sementara, bisa datang dan pergi. Misalnya, Roh Tuhan meninggalkan Saul, dan Daud berdoa agar Roh Tuhan tidak diambil darinya (Mazmur 51:13).

3.1.3.Belum tinggal di semua orang percaya, dan belum menjadi pengalaman umum bagi umat Allah.

3.1.4.Menubuatkan masa depan, yaitu zaman Mesias ketika Roh akan dicurahkan atas semua orang (lihat Yoel 2:28).

 

3.2.Sesudah Pentakosta:

3.2.1.Roh Kudus dicurahkan kepada semua orang percaya, tanpa batasan latar belakang, usia, atau kedudukan.

3.2.2.Tinggal tetap di dalam orang percaya sebagai Penolong, Penghibur, dan Jaminan keselamatan (Efesus 1:13–14).

3.2.3.Membangun Gereja sebagai tubuh Kristus dengan karunia-karunia (1 Korintus 12).

3.2.4.Mengalir sebagai air hidup, memampukan setiap orang percaya mengalami Yesus sebagai Roti dan Air Hidup setiap hari.

“Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku…”
(Kisah Para Rasul 1:8)

Kesimpulannya, sebelum Pentakosta, Roh Kudus bekerja secara terbatas, sementara, dan selektif. Tapi sesudah Pentakosta, Ia bekerja dalam semua orang percaya, secara tetap dan penuh kuasa, menyatakan kehadiran Kristus dalam hidup kita setiap hari.

 

C.Roti dan Air Hidup: Simbol Kehidupan Rohani dari Kristus

Dalam pengajaran-Nya, Yesus sering menggunakan simbol roti dan air untuk menjelaskan kehidupan yang berasal dari-Nya:

  1. Yesus sebagai Roti Hidup

“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi…”
(Yohanes 6:35)

Roti adalah simbol makanan yang memberi kehidupan. Yesus adalah sumber kehidupan sejati bagi jiwa kita. Barangsiapa “makan” roti ini — artinya percaya dan bersatu dengan-Nya — akan memiliki hidup yang kekal.

  1. Yesus sebagai Air Hidup

“Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.”
(Yohanes 4:14)

Air hidup berbicara tentang kepuasan sejati yang berasal dari hubungan dengan Kristus melalui Roh Kudus. Ini bukan hanya tentang kebutuhan fisik, tetapi kebutuhan terdalam dalam hati manusia — kebutuhan akan makna, pengampunan, dan kasih.

 

D.Hubungan Antara Roh Kudus, Roti-Air Hidup, dan Lahir Baru

Ketiga hal ini saling berkaitan dalam satu kesatuan karya keselamatan:

  1. Lahir Baru terjadi melalui pekerjaan Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus, tidak ada orang yang bisa lahir baru. Dialah yang membangkitkan hati manusia untuk percaya kepada Yesus.

  1. Roti dan Air Hidup adalah gambaran dari Yesus — dan Dialah yang diberikan oleh Roh Kudus

Ketika seseorang dilahirkan kembali, ia mulai “makan” roti hidup dan “minum” air hidup — yaitu, mengalami hubungan pribadi dengan Yesus. Ini terjadi melalui iman dan pemeliharaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

  1. Roh Kudus menjadi sumber air hidup di dalam orang percaya

Yesus berkata:

“Barangsiapa percaya kepada-Ku… dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”
(Yohanes 7:38)

Dan Yohanes menjelaskan bahwa:

“Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya.”
(Yohanes 7:39)

Jadi, air hidup itu sebenarnya adalah Roh Kudus sendiri yang tinggal dan mengalir dalam hidup orang percaya, memberikan kekuatan, penghiburan, dan sukacita rohani.

 

E.. Aplikasi untuk Hidup Sehari-hari

  1. Apakah saya sudah lahir baru?

Tanyakan kepada diri sendiri: Apakah saya sudah sungguh-sungguh percaya kepada Yesus dan menyerahkan hidup saya kepada-Nya? Lahir baru bukan sekadar pindah agama atau ikut tradisi gereja, melainkan perubahan batin yang nyata.

  1. Apakah saya hidup dalam kuasa Roh Kudus?

Mintalah Roh Kudus memimpin dan memenuhi hidupmu setiap hari. Jangan andalkan kekuatan sendiri. Buka hati dalam doa dan firman Tuhan.

  1. Apakah saya terus ‘makan’ dan ‘minum’ Yesus?

Setiap hari, kita perlu makanan dan minuman rohani: membaca firman Tuhan, berdoa, menyembah, dan hidup dalam persekutuan dengan orang percaya. Di situlah kita dipelihara oleh Roti dan Air Hidup itu.

 

Penutup

Roh Kudus adalah kunci untuk mengalami lahir baru dan menikmati Roti serta Air Hidup dari Kristus. Sebelum Pentakosta, Roh Kudus bekerja secara terbatas dan sementara, namun sejak hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan secara penuh kepada semua orang percaya, tinggal dalam hati mereka, dan mengalir sebagai air hidup yang memberi kekuatan setiap hari.

“Karena kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
(Roma 14:17)