3.2.3 Providensi Allah Dalam Nubuat Nabi Yehezkiel

Adapun konteks nubuat Allah yang di sampaikan oleh Yehezkiel adalah: pada tahun ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, ketika Yehezkiel bersama-sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar (di Babylonia).

Yehezkiel bernubuat melawan Israel, tetapi yang menarik Yehezkiel mengkaitkan ketidaksetiaan, persundalan dan hukuman atas Yerusalem dengan dosa-dosa dari Sodom. Dan dalam kaitan ini salah satu kesalahan yang diingatkan Allah sebagai dosa adalah:

Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. (Yeh 16:49 TB LAI).

Lebih jauh lagi, Yehezkiel juga bernubuat untuk mengingatkan perbedaan dari orang benar dan orang jahat, dalam konteks perlakuan atas orang miskin. Yehezkiel 18:7 dan 18:12 membandingkan demikian:

Tidak menindas orang lain, ia mengembalikan gadaian orang, tidak merampas apa·apa, memberi makan orang lapar, memberi pakaian kepada orang telanjang. (Yeh 18:7 TB LAI).

Menindas orang sengsara dan miskin, merampas, tidak mengembalikan gadaian orang, melihat kepada berhala-berhala dan melakukan kekejian. (Yeh 18:12 TB LAI).

Demikian pula Yehezkiel juga kembali bernubuat (Yeh 22:29[23]) untuk mengingatkan hakikat dari keberdosaan bangsa Israel dalam konteks perlakuan atas orang miskin adalah karena mereka telah melawan hukum; hukum yang telah ditetapkan oleh Allah sendiri. Dan karenanya, dosa mereka yang sesungguhnya adalah dosa karena melawan Allah sendiri melalui perlakuan mereka atas orang miskin.

SUMBER: Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama

Providensi Allah Atas Orang Miskin Dalam Perjanjian Lama