DAMAI DENGAN ALLAH (KOLOSE 1:19-29)
I.SALIB MENDAMAIKAN KITA DENGAN ALLAH
1) Orang yang belum percaya membutuhkan pendamaian dengan Allah. Mengapa? Karena: hidup jauh dari Allah (ay 21 bdk. Ef 2:12b – ‘tanpa Allah’) ; memusuhi Allah dalam hati dan pikiran kita (ay 21). Memusuhi Allah dalam pikiran ini tidak mesti diartikan bahwa dalam pikirannya manusia itu betul-betul membenci Allah dan menganggap Allah sebagai musuhnya. Tetapi maksudnya adalah bahwa kita selalu menginginkan hal-hal yang tidak disenangi oleh Allah (bdk. Ro 8:7-8). Karena semua ini, maka murka Allah ada di atas kita (Ef 2:3 Yoh 3:36), dan kita membutuhkan pendamaian. Ini perlu disadari oleh semua manusia, yang belum percaya kepada Kristus!
2) Pendamaian oleh Kristus.
Ay 20: ‘oleh Dialah Ia mendamaikan segala sesuatu dengan diriNya … sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus’. Bdk. Ro 3:25 – “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pen-damaian karena iman, dalam darahNya”.
Pendamaian manusia dengan Allah hanya dimungkinkan melalui Kristus karena Kristus sudah mati di salib, mencurahkan darahNya untuk mene-bus dosa kita. merasakan kasih Allah kepada kita, dan juga sampai kita membalas mengasihi Allah.
3) Siapa yang diperdamaikan dengan Allah?
Ay 20 mengatakan ‘segala sesuatu’ dan bahkan menambahi dengan kata-kata ‘baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga’. ‘Yang ada di sorga’ menunjuk kepada semua orang pilihan / percaya yang sudah mati, sedangkan ‘yang ada di bumi’ menunjuk kepada semua orang pilihan / percaya yang masih hidup.
II) APA YANG HARUS DILAKUKAN SETELAH DAMAI DENGAN ALLAH?
1) Pengudusan (ay 22). Tujuan dari perdamaian itu adalah kekudusan (bdk. Ef 2:10). Memang sekalipun dalam hidup ini kita berjuang menguduskan diri, kita tetap tidak bisa menjadi ‘tak bercela dan tak bercacat di hadapan Allah’ .Kita tetap membutuhkan penghapusan dosa melalui darah Kristus. Tetapi itu tidak berarti bahwa kita lalu boleh mengabaikan pengudusan itu! Kristus mati untuk dosa kita bukan supaya kita bisa terus hidup di dalam dosa! Bdk. 2Kor 5:15.
2) Bertekun dalam iman (ay 23).
a) Jadi ‘tak bercela dan tak bercacat di hadapan Allah’ dalam ay 22, hanya bisa terjadi kalau kita bertekun dalam iman.
b) Hal-hal yang bisa menggeser kita dari iman / pengharapan Injil adalah: Ajaran sesat. Ini yang dipersoalkan oleh Paulus di Kolose ini. Problem / kesukaran / penderitaan. Ingat akan tanah golongan ke 2 (Mat 13:5-6,20-21). Daya tarik duniawi (uang, sex, kekuasaan, kesenangan). Ingat tanah golongan 3 (Mat 13:7,22).
c) Hal-hal yang perlu dilakukan supaya bisa bertekun dalam iman, adalah: belajar Firman Tuhan dan berdoa.
3) Menderita untuk jemaat / gereja (ay 24).
a) Ay 24: ‘aku boleh menderita’. pada saat menulis surat Kolose ini Paulus ada dalam penjara (bdk. 4:10,18). Ini jelas merupakan penderitaan yang hebat. Tetapi hebatnya, ia bersukacita karena hal itu (ay 24a)!
b) ‘aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam daging-ku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuhNya, yaitu jemaat’ (ay 24b).
Tetapi ay 24b ini tidak mungkin diartikan bahwa penebusan Kristus tidak sempurna, karena:
1. Itu bertentangan dengan ajaran Kitab Suci yang ditunjukkan oleh ayat-ayat seperti Yoh 19:30 dan Ibr 10:11-14.
2. Dalam surat Kolose Paulus justru menyerang ajaran sesat yang menekankan ketidak-cukupan penebusan Kristus, dan Paulus menekankan kecukupan penebusan Kristus. Jadi tidak mungkin dalam Kol 1:24 Paulus justru berbicara sebaliknya, dan dengan demikian menentang kata-katanya sendiri.
3.Lalu, apa artinya ay 24b ini? Ini adalah penderitaan dalam pembangunan tubuh Kristus, dan dalam hal ini Kristus memberikan tempat untuk penderitaan lebih lanjut bagi para pengikutNya.
KESIMPULAN / PENUTUP: Untuk saudara yang belum yakin akan keselamatan / perdamaian dengan Allah, cepatlah datang kepada Kristus dan menerimaNya sebagai Juruselamat pribadi saudara. Untuk saudara yang sudah diperdamaikan dengan Allah, berjuanglah dalam pengudusan, bertekunlah dalam iman, aktiflah pemberitaan Injil, dan juga maulah dalam menderita bagi gereja! Kiranya Tuhan memberkati saudara.
Sumber :
http://blogsolascriptura.blogspot.co.nz/2014/03/damai-dengan-allah-kolose-119-29.html