DEBORA DENGAN MULTI PERAN
Hakim-Hakim 4-5
“Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim ats orang Israel.” (Hakim-hakim 4:4)
1.Setelah kematian Yosua, Allah mengangkat hakim-hakim untuk memimpin dan memerintah Israel.
Hakim yang pertama dipakai Allah adalah Otniel, Ehud, dan Samgar (Hakim-hakim 3). Kemudian Debora.
Pasal 4 berisi kisah dalam bentuk narasi dan pasal 5 berisi kisah dalam bentuk puisi. Dari itulah dapat menemukan fakta-fakta tentang kehidupan Debora.
2.Tugas-tugas dan pelayanan Debora sama dengan tugas dan pelayanan hakim-hakim Israel lainnya, bahkan lebih banyak. Dia adalah pemimpin suatu bangsa.
Dia membantu menyelesaikan perselisihan mereka. Dia juga seorang nabi yang memberikan petunjuk Tuhan kepada bangsanya. Dia dihormati oleh semua orang. Dia dipanggil oleh Allah.
3.Debora memerintahkan Barak, pemimpin prajurit di Israel, untuk menyerang Sisera, panglima tentara Yabin penindas bangsa Israel . (Bangsa Israel ditindas, dijajah selama dua puluh tahun , ini tidak lain karena dosa dosa mereka juga. Allah mengizinkan ini terjadi).
Debora tidak mengutamakan diri sendiri, Debora ingin Barak mejadi pemimpin yang besar, karena Barak menolak ahkirnya Debora maju dan tepat bahwa Deboralah yang dikenang sepanjang sejarah dalam kitab Hakim-hakim sebagai pahlawan bagi bangsa Israel. Debora tidak hanya mengutamakan orang lain dengan cara mendahulukannya supaya menjadi besar, melainkan Debora mengutamakan damai sejahtera bagi bangsa Israel.
Selain nama Debora tercatat pula wanita lain yang bernama Yael yang membunuh Sisera.
Tanah yang ditinggali bangsa Israel menjadi damai selama 40 tahun karena pelayanan Debora (Hakim-hakim 4)
4.Ini adalah panggilan dan anugerah Allah dalam hidup seseorang yang membawa mereka terlibat dalam pelayanan Tuhan. Wanita jangan sampai meremehkan diri mereka sendiri. Debora tidak mau keberadaannya sebagai wanita merintangi pelayanannya. Dia adalah hakim wanita pertama (dan satu-satunya) di Israel. Walaupun kenyataannya dia hidup pada satu masa di mana pria nampaknya mendominasi segala hal, dia tidak membiarkan kenyataan ini menghalanginya.
Catatan Sejarah Gereja Akan Peran Wanita
Sejak awal – mulai dari kelahiran, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus – wanita telah terlibat secara signifikan. Kita mengetahui bahwa ketika semua murid pria lari meninggalkan Yesus saat penyaliban, wanita justru tidak lari. Ketika Yesus bangkit, para wanitalah yang mengingat bahwa Anak Manusia akan bangkit pada hari ketiga. Merekalah yang bergegas memberitahukan para murid tentang kebangkitan Yesus. Oleh karena itu, Gereja Mula-mula menganggap Maria Magdalena sebagai “apostle to the apostles”. Keterlibatan wanita terus berlanjut dalam beberapa dekade pertama dari gereja, yang tercantum baik di dalam Alkitab maupun sumber-sumber lain di luar Alkitab.
Anthusa
Anthusa adalah ibu dari John Chrysostom, salah satu pemimpin dan pengkhotbah terbesar dari gereja di abad ke-4. Anthusa hidup sekitar 330 – 374 M di Antiokia dikenal memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan John Chrysostom. Di usianya yang ke-20, Anthusa sudah menjadi janda, namun ia bertekad untuk tidak menikah lagi dan mengabdikan hidupnya bagi kedua anaknya (John dan saudara perempuannya) dan bagi pelayanan di gereja. John Chysostom menuliskan kesaksiannya tentang ibunya, bahwa ia bukan hanya mengajarkan anak-anaknya untuk mengetahui dan mencintai Alkitab, namun hidupnya sendiri sudah menjadi model dari ajaran Alkitab. Chrysostom sangat mengagumi kesetiaan ibunya dalam doa dan iman. Tidak banyak catatan akan hidup Anthusa, namun satu hal yang pasti bahwa ia memiliki pengaruh yang besar bagi Chrysostom, yang akhirnya menjadi Bapa Gereja di Konstantinopel dan seorang misionaris yang gigih.
RENUNGAN
Bukan saja dulu tetapi masa kini pun Tuhan Allah mau memakai kaum Wanita untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Maukah anda anda kaum Wanita terlibat dalam pekerjaan Tuhan? Bersediakah suami suami dan anak anak mendukung pelayanan mereka? Ketika Tuhan memakai kaum wanita dalam multi peran, bersediakah anda tetap menjadi istri yang bijaksana yang tetap menempatkan suami sebagi kepala keluarga? Dan sekaligus ibu yang menyiapkan anak anaknya menjadi orang berguna bagi Tuhan dan masyakarat?