SEMINAR ALKITAB SHINCHEONJI
Gerakan seminar Alkitab SHINCHEONJI adalah sebuah gerakan agama baru yang didirikan pada tahun 1984 oleh Lee Man-hee di Korea Selatan. SHINCHEONJI dikenal karena pengajaran teologinya yang unik, terutama dalam memahami buku Wahyu dari Alkitab. Tokoh utamanya adalah Lee Man-hee, yang dianggap oleh pengikutnya sebagai Yesus Kristus yang kedua.
Selain SHINCHEONJI, ada beberapa gerakan non-konvensional lainnya , seperti:
- Gereja Yesus Sang Bait Tabernakel Firman – juga dikenal sebagai Shincheonji, ini adalah gerakan yang didirikan oleh Lee Man-hee.
- Gereja Zion Christian Mission Center – ini adalah bagian dari Shincheonji yang menawarkan kursus-kursus teologi yang mendalam.
- Gereja Bait Suci Kemah Kesaksian – ini adalah nama lain untuk Shincheonji yang juga mengadakan seminar wahyu untuk para pendeta di seluruh dunia.
PENILAIAN TEOLOGIS
Penilaian teologis gereja-gereja tradisional main stream terhadap gerakan SHINCHEONJI umumnya sangat kritis. Berikut beberapa poin utama dari penilaian mereka:
- Pengajaran Teologis yang Berbeda: Gereja-gereja tradisional menilai bahwa SHINCHEONJI memiliki interpretasi Alkitab yang sangat unik dan berbeda, sering kali dianggap sebagai pengajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen ortodoks. Misalnya, SHINCHEONJI mengklaim bahwa Lee Man-hee memiliki akses ke pengetahuan rahasia dalam Alkitab yang tidak diketahui oleh pendeta lainnya.
- Klaim Kekristenan yang Disangkal: SHINCHEONJI mengklaim bahwa Lee Man-hee adalah Yesus Kristus yang kedua, yang sangat bertentangan dengan keyakinan Kristen tradisional bahwa Yesus sudah datang sekali dan akan datang kembali dalam segala kemuliaanNya dimana semua lutut akan bertelut dan mengaku Yesus sebagai Tuhan.(Filipi 2:10-11.)
Lee Man-hee, pendiri Shincheonji, mengklaim dirinya sebagai “gembala yang dijanjikan” yang disebutkan dalam Alkitab, khususnya dalam Wahyu 22:16. Meskipun dia tidak secara eksplisit menyatakan dirinya sebagai Yesus Kristus yang kedua, pengikutnya percaya bahwa dia memiliki peran khusus dalam penggenapan nubuat Alkitab dan bahwa dia adalah satu-satunya yang dapat menafsirkan kitab Wahyu dengan benar.
- Metode Penyuluhan dan Penarikan Anggota: Gereja-gereja tradisional sering menilai bahwa SHINCHEONJI menggunakan metode penarikan anggota yang agresif dan manipulatif, serta mengajak anggota untuk mengabaikan gereja dan keluarga mereka.
- Kontroversi dan Kritik Publik: SHINCHEONJI juga sering menjadi sasaran kritik publik dan media karena praktik-praktik mereka yang dianggap tidak etis dan manipulatif.
Secara keseluruhan, gereja-gereja tradisional main stream menilai SHINCHEONJI sebagai gerakan yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen yang benar dan berpotensi membahayakan anggota-anggotanya.
Ref.: