OTAK: PENGALAMAN SPIRITUAL DAN RELIGIUS
Menurut ilmu saraf atau neuroscience, ada beberapa bagian otak yang berperan dalam pengalaman spiritual dan religius. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas spiritual dapat mempengaruhi berbagai area otak, termasuk:
- Prefrontal Cortex: Bagian ini terkait dengan fungsi eksekutif, pengambilan keputusan, dan pengendalian diri. Aktivitas spiritual seperti meditasi dan doa dapat meningkatkan aktivitas di area ini, yang berhubungan dengan perasaan damai dan fokus.
- Parietal Lobe: Area ini berperan dalam orientasi spasial dan persepsi diri. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas spiritual dapat mengurangi aktivitas di parietal lobe, yang dapat menyebabkan perasaan keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.
- Limbic System: Sistem limbik, termasuk amigdala dan hippocampus, berperan dalam emosi dan memori. Aktivitas spiritual dapat mempengaruhi sistem limbik, yang dapat meningkatkan perasaan kebahagiaan, ketenangan, dan kasih sayang.
- Temporal Lobe: Bagian ini terkait dengan pemrosesan bahasa dan memori. Pengalaman spiritual sering kali melibatkan aktivitas di temporal lobe, yang dapat berhubungan dengan pengalaman religius dan mistis.
Penelitian dalam bidang neuroteologi, yang menggabungkan ilmu saraf dan teologi, terus berkembang untuk memahami lebih dalam bagaimana otak manusia merespons dan memproses pengalaman spiritual dan religius.
: Relevansi Konsep Neurosains Spiritual Taufiq Pasiak terhadap Psikoterapi Sufistik : Pengalaman-pengalaman Spiritual dalam Perspektif Neurosains : Neurosains Spiritual: Hubungan Manusia, Alam, dan Tuhan