Harta Karun Itu Bernama Yesus: Kristus sebagai Penggenap Janji Allah
SERI KRISTOLOGI 2
1.MENGARAH KEPADA KRISTUS
Dalam perjalanan iman kita, Perjanjian Lama seringkali terasa seperti sebuah labirin kisah, hukum, dan nubuatan yang kompleks. Namun, jika kita mendekatinya dengan pemahaman Kristosentris, kita akan menyadari bahwa setiap lorong dan setiap petunjuk di dalamnya mengarah kepada satu tujuan yang mulia: kedatangan Yesus Kristus. Bayangkan sebuah peta harta karun kuno, penuh dengan simbol dan petunjuk samar. Perjanjian Lama adalah peta itu, dan Yesus Kristus adalah harta karun yang gemilang di ujung perjalanan.
2.KRISTUS PENGGENAPAN
2.1.Artikel sebelumnya telah mengantarkan kita pada pemahaman bahwa Kristus adalah pusat dari seluruh narasi Alkitab. Sekarang, mari kita telaah bagaimana Yesus bukan hanya muncul begitu saja, melainkan Dia adalah penggenapan dari janji-janji Allah yang telah diucapkan berabad-abad sebelumnya. Perjanjian Lama dipenuhi dengan harapan akan seorang Mesias – seorang yang diurapi oleh Allah untuk membebaskan umat-Nya, memulihkan keadilan, dan membawa damai. Sosok ini dinantikan dengan kerinduan yang mendalam oleh bangsa Israel.
2.2.Mari kita ambil beberapa contoh konkret. Ketika Allah berjanji kepada Abraham tentang keturunan yang akan menjadi berkat bagi seluruh bangsa (Kejadian 12:1-3), janji ini menemukan kepenuhannya dalam diri Yesus, yang melalui-Nya keselamatan ditawarkan kepada seluruh umat manusia. Ketika para nabi seperti Yesaya menubuatkan tentang seorang hamba yang menderita namun membawa kesembuhan (Yesaya 53), kita melihat gambaran yang jelas tentang pengorbanan Kristus di kayu salib. Bahkan, detail-detail kecil seperti tempat kelahiran Mesias (Mikha 5:2) dan cara Dia memasuki Yerusalem (Zakharia 9:9) telah dinubuatkan berabad-abad sebelum kelahirannya dan digenapi secara sempurna dalam diri Yesus.
2.3.Yesus sendiri pun menyadari peran-Nya sebagai penggenap nubuatan. Setelah kebangkitan-Nya, Dia menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa semua yang tertulis tentang diri-Nya dalam Taurat Musa, kitab para nabi, dan Mazmur harus digenapi (Lukas 24:44). Ini menunjukkan bahwa seluruh Perjanjian Lama bukanlah sekadar kumpulan cerita masa lalu, melainkan sebuah persiapan yang ilahi untuk kedatangan Sang Mesias.
3.BERBAGAI JABATAN
Lebih dari sekadar menggenapi nubuatan, Yesus adalah penggenapan dari peran-peran penting yang ditetapkan dalam Perjanjian Lama. Dia adalah:
• 3.1.Raja yang Dijanjikan: Bangsa Israel menantikan seorang raja dari garis keturunan Daud yang akan memerintah dengan adil dan membawa kemuliaan bagi bangsa itu (2 Samuel 7:12-13). Yesus datang sebagai Raja di atas segala raja, bukan hanya bagi Israel secara fisik, tetapi bagi seluruh umat manusia secara rohani. Kerajaan-Nya bukanlah kerajaan duniawi yang terbatas, melainkan kerajaan kekal yang berpusat pada kebenaran dan kasih.
• 3.2.Imam Besar yang Sempurna: Dalam Perjanjian Lama, para imam bertugas untuk mempersembahkan korban dan menjadi perantara antara Allah dan manusia (Imamat). Namun, sistem keimaman ini tidak sempurna dan perlu diulang-ulang. Yesus datang sebagai Imam Besar yang sempurna, yang melalui pengorbanan diri-Nya sendiri, telah mempersembahkan korban yang kekal untuk menghapus dosa-dosa kita selamanya (Ibrani 9:11-14).
• 3.3.Nabi yang Sejati: Para nabi diutus oleh Allah untuk menyampaikan firman-Nya kepada umat-Nya (Ulangan 18:18). Yesus adalah Nabi yang paling agung, karena Dia bukan hanya menyampaikan firman Allah, tetapi Dia adalah Firman itu sendiri yang menjadi manusia (Yohanes 1:1). Melalui ajaran dan kehidupan-Nya, Allah berbicara kepada kita dengan cara yang paling jelas dan otoritatif.
Aplikasi Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari:
Memahami Kristus sebagai penggenap janji Allah memiliki implikasi praktis yang mendalam:
1. Membangun Kepercayaan pada Firman Allah: Melihat bagaimana Allah dengan setia menggenapi janji-janji-Nya dalam Perjanjian Lama seharusnya memperkuat keyakinan kita bahwa Dia juga akan menggenapi janji-janji-Nya dalam kehidupan kita saat ini. Kita dapat belajar untuk mempercayai setiap firman yang tertulis dalam Alkitab.
2. Menemukan Makna dalam Setiap Bagian Alkitab: Ketika kita membaca kisah-kisah, hukum-hukum, dan nubuatan dalam Perjanjian Lama, kita dapat mencari bagaimana semuanya menunjuk kepada Kristus. Ini akan memberikan dimensi makna yang lebih dalam dan relevan bagi kita.
3. Menghargai Karya Keselamatan Allah: Memahami betapa panjang dan rumitnya rencana Allah untuk keselamatan kita, yang berpuncak pada kedatangan Kristus, seharusnya membuat kita semakin menghargai anugerah keselamatan yang telah kita terima.
4. Melihat Sejarah sebagai Kisah Rencana Allah: Kita dapat melihat sejarah, bukan hanya sebagai rangkaian peristiwa acak, tetapi sebagai bagian dari rencana Allah yang besar, yang puncaknya adalah kedatangan dan karya Kristus.
5. Berbagi Injil dengan Keyakinan: Ketika kita berbicara tentang Yesus kepada orang lain, kita dapat menunjukkan bagaimana Dia adalah jawaban atas kerinduan dan harapan yang telah ada sejak zaman dahulu. Ini dapat menjadi jembatan yang efektif untuk menyampaikan kabar baik.
KESIMPULAN
Yesus Kristus bukanlah tokoh yang muncul secara tiba-tiba dalam sejarah. Dia adalah puncak dari rencana Allah yang telah dirancang sejak kekekalan dan diumumkan melalui para nabi. Mengenal-Nya sebagai penggenap janji Allah akan memperdalam pemahaman kita tentang Alkitab dan memperkuat iman kita kepada setia-Nya. Mari terus menggali kekayaan firman Tuhan dan melihat bagaimana setiap bagiannya bersinar terang dalam terang Kristus. Nantikan artikel berikutnya yang akan membahas bagaimana Kristus adalah gambar Allah yang sempurna.