Kesamaan dan Perbedaan antara Metafora Perjalanan Serat Jatimurti dengan Perumpamaan Anak yang Hilang
Dengan membandingkan metafora perjalanan dalam Serat Jatimurti dan perumpamaan anak yang hilang, di samping adanya kesamaan-kesamaan, nyata pula perbedaan-perbedaankonsep yang ada.
PERSAMAAN
Kesamaan-kesamaan yang terlihat adalah se-bagai berikut.
1.Pertama, Serat Jatimurti dan perumpamaan anak yang hilang sama-sama memaparkan dengan rinci perjalanan spiritual yang dilalui oleh sang pemeran utama, yaitu manusia sebagai Homo Viator.
2.Kedua, adanya tahap-tahap perjalanan spiritual yang sama yang dilalui oleh sang pemeran utama––yaitu titik berangkat, proses perjalanan, dan des-tinasi akhir––yang secara keseluruhan ada empat tahapan.
3.Ketiga, proses perjalanan kembali kepada Allah terjadi ketika manusia berdiam diri dan mengevaluasi dirinya dan keadaan yang di-alaminya. Menurut Serat Jatimurti, titik be-rangkat perjalanan menuju Allah terjadi pada saat manusia memilih untuk belajar diam dan menikmati keheningan sehingga menyadari alam sejati dan alam yang hanya ada di benak pikirannya. Kemudian ia perlu terus belajar mengendalikan nafsunya. Hal ini tersirat juga dalam perumpamaan anak yang hilang ketika si anak yang hilang mengevaluasi kesengsara -annya.
Dapat disimpulkan bahwa kedua karya sastra menyadarkan manusia betapa penting-nya merenung dan berhenti sesaat di dalam menghadap Allah.
SUMBER:
Perjalanan Spiritual Homo Viator: Studi Komparatif Serat Jatimurti dengan Perumpamaan tentang Anak yang Hilang (Luk. 15:11–32)
https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/465/400
Robby Igusti Chandra Sekolah Tinggi Teologi Cipanas,
Korespondensi: Robbycha@yahoo.com