JOHN WESLEY 3
UANG
Sumber pemikiran terpenting Wesley mengenai uang dan konsep ekonominya adalah satu khotbahnya yang berjudul The Use of Money. J. Philip Wogaman merangkumnya dalam tiga hal: dapatkan, simpan, dan berikan “semua yang kita bisa”. Hal pertama diartikan bahwa orang harus aktif dan produktif dalam bekerja, hal kedua merupakan peringatan terhadap pemborosan dan penggunaannya secara berlebihan, sementara hal ketiga menekankan peranan orang sebagai pelayan Tuhan yang menyadari bahwa semua adalah milik-Nya.[70]
Pemikiran Wesley tersebut seolah-olah terlihat seperti ajaran Calvinis yang dalam pandangan Max Weber merupakan semangat kapitalisme, yang mengajarkan orang untuk bekerja keras dan menabung sebanyak-banyaknya untuk dijadikan modal. Namun, khotbahnya tidak dialamatkan kepada para “kapitalis” ataupun jemaat “kalangan atas”, melainkan kepada orang-orang dari kelas pekerja yang berpenghasilan minim, yang sulit memberikan sumbangan bagi pelayanan gerejawi. Dengan demikian, dikatakan bahwa “menyimpan semua yang kita bisa” bukan dimaksudkan untuk menjadi kapital atau investasi, namun supaya hidup dalam kesederhanaan. Sementara “memberi semua yang kita bisa” diartikan sebagai kehidupan yang saling berbagi dengan kaum miskin, bukan dalam kelebihan, namun dalam kekurangan.
KEMISKINAN
Wesley berpendapat bahwa sistem ekonomi industri akibat Revolusi Industri telah menghasilkan kesenjangan sosial yang begitu besar. Karenanya, ia menentang pendapat yang mengatakan bahwa orang miskin itu malas. Menurutnya, sistem yang ada kala itu lebih mengutamakan alat ketimbang manusia, bahkan kuda dan hewan ternak lebih diperhatikan karena lebih menghasilkan keuntungan besar daripada manusia.[70] Hal itu dilihatnya membuat situasi masyarakat semakin buruk dengan kriminalitas, kebodohan, dan sebagainya. Wesley kemudian berupaya mengubah situasi tersebut dengan tindakan-tindakan seperti mendirikan sekolah bagi anak-anak miskin dan hunian bagi para janda, mengunjungi penjara-penjara untuk berkhotbah dan menyarankan perbaikan-perbaikan kondisi di sana, mendirikan lembaga peminjaman untuk melepaskan orang dari rentenir, serta menulis buku tentang pengobatan sederhana.[68]
KEPRIBADIAN DAN AKTIVITAS.
Wesley banyak melakukan perjalanan keliling, umumnya dengan menunggang kuda, berkhotbah dua atau tiga kali setiap hari. Stephen Tomkins menuliskan bahwa ia “berkuda sejauh 250.000 mil, memberikan 30.000 pound, … dan menyampaikan lebih dari 40.000 khotbah… .” Ia membentuk perhimpunan-perhimpunan, membuka kapel-kapel, menguji dan menugaskan pengkhotbah-pengkhotbah, memberikan bantuan amal, membuat resep untuk orang sakit, memprakarsai penggunaan kejutan-listrik untuk pengobatan penyakit, mengelola berbagai sekolah dan panti asuhan, serta menerbitkan khotbah-khotbahnya.
Ia menjalani pola makan vegetarian dan di kemudian hari berpantang anggur karena alasan kesehatan. Wesley memperingatkan adanya bahaya penyalahgunaan alkohol dalam khotbahnya yang terkenal, The Use of Money, dan dalam suratnya kepada seorang pecandu alkohol. Dalam khotbahnya, On Public Diversions, Wesley mengatakan: “Anda melihat anggur saat berkilau-kilauan di cawan, dan hendak meminumnya. Saya memberitahu Anda, ada racun di dalamnya! dan, karena itu, mohon Anda membuangnya”.
HIDUP KELUARGA
Pada usia 48 tahun ia menikahi seorang janda bernama Mary Vazeille, yang dideskripsikan sebagai “seorang janda kaya raya dan ibu dari empat anak”, namun perkawinan mereka benar-benar tidak bahagia. Pasangan tersebut tidak dikaruniai anak. Vazeille meninggalkan Wesley 15 tahun kemudian. John Singleton menulis: “Pada tahun 1758, ia telah meninggalkan [Wesley] – dikatakan tidak mampu mengatasi persaingan dengan waktu dan pengabdian [Wesley] yang disebabkan oleh gerakan Metodis yang terus berkembang. Molly, sebagaimana ia dikenal, beberapa kali kembali dan meninggalkan [Wesley] lagi sebelum perpisahan akhir mereka.” Wesley dengan kemuraman melaporkan dalam catatan hariannya, “Saya tidak meninggalkan dia, saya tidak mendepak dia, saya tidak akan mengingat dia.”
Bersambung …………………..