Dalam Alkitab, kegembiraan bukan hanya sekadar perasaan sementara, tetapi merupakan keadaan hati yang berasal dari hubungan dengan Allah. Kegembiraan sejati tidak bergantung pada situasi eksternal, tetapi pada iman, harapan, dan kasih yang diberikan oleh Tuhan. Berikut adalah beberapa aspek kegembiraan menurut perspektif Alkitab:
________________________________________
1. Kegembiraan sebagai Karunia dari Allah
Kegembiraan sejati adalah pemberian dari Allah dan merupakan salah satu buah Roh Kudus.
Ayat utama:
• “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan.” (Galatia 5:22)
• “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” (Mazmur 16:11)
Kegembiraan sejati bukan berasal dari harta benda atau kesuksesan duniawi, tetapi dari hubungan yang dekat dengan Allah.
________________________________________
2. Kegembiraan di Tengah Penderitaan
Alkitab mengajarkan bahwa kegembiraan tidak selalu berarti ketiadaan penderitaan. Orang percaya dapat tetap bersukacita meskipun menghadapi pencobaan.
Ayat utama:
• “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.” (Yakobus 1:2-3)
• “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang jauh lebih besar dari pada semuanya itu.” (2 Korintus 4:17)
Kegembiraan dalam penderitaan datang dari keyakinan bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dan bahwa penderitaan hanya sementara.
________________________________________
3. Kegembiraan dalam Tuhan (Rejoice in the Lord)
Orang Kristen diajak untuk selalu bersukacita dalam Tuhan, bukan dalam keadaan duniawi.
Ayat utama:
• “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4)
• “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.” (Mazmur 126:3)
Kegembiraan dalam Tuhan bersumber dari pengenalan akan kasih-Nya, janji-janji-Nya, dan karya keselamatan-Nya.
________________________________________
4. Kegembiraan dalam Ibadah dan Firman Tuhan
Orang percaya mendapatkan kegembiraan sejati dalam membaca Firman Tuhan, berdoa, dan beribadah.
Ayat utama:
• “Aku bergembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan.” (Mazmur 119:162)
• “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tandukku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku terbuka lebar terhadap musuhku, sebab aku bersukacita karena keselamatan yang dari pada-Mu.” (1 Samuel 2:1)
Membaca dan merenungkan Firman Tuhan membawa penghiburan, kekuatan, dan sukacita.
________________________________________
5. Kegembiraan dalam Pelayanan dan Kasih kepada Sesama
Salah satu sumber kegembiraan dalam Alkitab adalah memberi dan melayani orang lain.
Ayat utama:
• “Lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” (Kisah Para Rasul 20:35)
• “Setiap orang harus memberi dengan sukacita, bukan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Korintus 9:7)
Ketika seseorang melayani dengan kasih, ia mengalami kegembiraan yang berasal dari Allah.
________________________________________
6. Kegembiraan Eskatologis: Janji Kehidupan Kekal
Orang percaya memiliki kegembiraan yang tidak dapat diambil oleh dunia, karena ada janji kehidupan kekal bersama Allah.
Ayat utama:
• “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4)
• “Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab upahmu besar di sorga…” (Matius 5:12)
Pengharapan akan kehidupan kekal memberi kegembiraan yang tidak bergantung pada keadaan duniawi.
________________________________________
Kesimpulan
Menurut Alkitab, kegembiraan sejati:
1. Berasal dari Allah dan merupakan buah Roh Kudus.
2. Tidak bergantung pada keadaan, tetapi dapat ada bahkan dalam penderitaan.
3. Ditemukan dalam hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa, ibadah, dan Firman-Nya.
4. Tumbuh melalui kasih, pelayanan, dan memberi kepada sesama.
5. Berakar dalam pengharapan akan janji kehidupan kekal bersama Tuhan.
Jadi, kegembiraan sejati bukan sekadar perasaan sementara, tetapi merupakan sikap hati yang didasarkan pada iman dan kepercayaan kepada Allah.