KEKEKALAN JIWA

Beberapa teolog Kristen memiliki pandangan berbeda mengenai konsep kekekalan jiwa. Meskipun konsep ini sering dianggap sebagai bagian dari iman Kristen, ada beberapa nuansa dan perbedaan pendapat:

  1. John Calvin: John Calvin, seorang teolog Reformasi, mengajarkan bahwa Adam memiliki jiwa yang kekal. Ia berpendapat bahwa kekekalan jiwa adalah doktrin yang patut diterima 1.
  2. Kritik Terhadap Konsep: Beberapa teolog Kristen meninjau kembali konsep kekekalan jiwa. Mereka mempertanyakan apakah konsep ini benar-benar sesuai dengan ajaran Alkitab. Pandangan filosofis juga dapat bertentangan dengan teologi Kristen dalam hal ini 2.
  3. Variasi Pandangan: Penting untuk diingat bahwa pandangan tentang kekekalan jiwa bervariasi di antara berbagai aliran teologi dan agama. Beberapa menerima pandangan Plato tentang kekekalan jiwa, sementara yang lain mengajukan interpretasi yang berbeda 3.

Dengan demikian, konsep kekekalan jiwa bukanlah pandangan yang homogen di kalangan teolog Kristen, dan ada ruang untuk perdebatan dan refleksi lebih lanjut321

Namun, perlu dicatat bahwa konsep kekekalan jiwa (bahwa setelah tubuh mengalami kematian, jiwa atau aspek nonmateri manusia akan tetap ada) bukanlah konsep yang hanya dianut oleh Kekristenan. Paham ini, di dalam berbagai variasinya, dipegang oleh orang-orang di Babel, Persia, Mesir, dan Yunani kuno.

Bandingkan dengan renungan dibawah ini:

APA YANG TERJADI SETELAH KEMATIAN?

https://rotihidup.org/kehidupan-setelah-kematian-2/

BACAAN  Yohanes 11:25-26: barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.

APA YANG TERJADI SETELAH KEMATIAN? Ditampilkan pandangan yang berbeda di Tayangan Youtube dengan judul :Apa yang Terjadi Setelah Kematian? | dibawakan oleh Pdt. Dr. Joas Adiprasetya ,. Orang mati yang mati  adalah dalam totalitas, badan, jiwa dan rohnya.

AJARAN KATEKISMUS HEIDELBERG =.. mengajarkan bahwa orang-orang percaya akan segera masuk ke surga setelah kematian,