PAWANG HUJAN-TINJAUAN TEOLOGIS KRISTEN

PANDANGAN TEOLOGIS KRISTEN TERHADAP PRAKTEK PAWANG HUJAN

Oleh : Andrey Thunggal ( Pastor di GKY Citra Garden)

PENGANTAR:

1.Praktek pawang hujan di Mandalika

KOMPAS.com – Sosok pawang hujan yang muncul beberapa saat sebelum race MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022), menjadi sorotan. Pawang hujan yang menjadi sorotan tersebut bernama Rara Istiani Wulandari. Rara mengatakan, jasanya sudah sering digunakan untuk sejumlah acara kenegaraan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mbak Rara, Sang Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Ternyata Sering Mengawal Acara Kenegaraan”, Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2022/03/20/174900878/mbak-rara-sang-pawang-hujan-motogp-mandalika-ternyata-sering-mengawal-acara?page=all.
Editor : Reza Kurnia Darmawan

2.Terhadap Praktek Pawang Hujan diatas timbul berbagai pendapat di masyarakat mulai dari yang pro dan kontra dengan alasan nya masing masing,  Dari pihak Kristen a.l. Pdt. Gilbert Lumoindong telah membuat Youtube  menyampaikan padangannya terhadap praktek tersebut . Tentunya ini bukan satu satu nya pandangan yang dapat mewakili ke kristenan.

3.Dibawah ini ditampilkan Youtube dari Andrey Thunggal, pastor di GKY yang menambah wawasan tinajauan terhadap praktek pawang hujan dengan perspektif Kristen yang lebih luas.

 

4:39 Table of Contents

7:14 Mengapa saya membuat video “nyinyir” ini?

11:58 Pandangan Pdt. Gilbert Lumoindong bukan satu-satunya pandangan Kristen

16:23 Perbedaan pandangan Teologi adalah WAJAR

19:44 QUICK ANSWER: ini Mistis atau Gimmick?

23:44 Pandangan saya pribadi terhadap Pawang Hujan Mandalika

26:35 Jangan cepat menghubungkan dengan “Alam Roh” – Fallacy of Ignorance

29:58 Shamanisme – Perdukunan; Apa itu?

32:33 Apa kata Alkitab soal ini?

35:06 OTOKRITIK: Hati-hati dgn Kristen Fanatik Alam Roh!

37:38 Menentang perdukunan bukan berarti Kristen anti budaya Lokal

40:21 Kristen memperjuangkan kebenaran dan tetap Menghargai Budaya Lokal

42:41 Pemberitaan Injil di Tengah Budaya Plural