PEMERCIKAN DARAH DALAM IMAMAT 4:6

Imamat 4:6 memberikan instruksi kepada imam untuk memercikkan darah hewan kurban tujuh kali di hadapan Tuhan, tepatnya di depan tirai tempat kudus. Tindakan ini adalah bagian dari sistem pengorbanan yang ditetapkan dalam hukum Musa untuk mengatasi dosa dan menjaga kesucian tempat ibadah.

**Makna dan Konteks Ritual**

1. **Simbolisme Darah**: Darah hewan kurban dianggap sebagai simbol kehidupan dan cara untuk melakukan penebusan atas dosa, berfungsi sebagai perantara antara umat dan Tuhan.

2. **Kepentingan Kesucian**: Tindakan memercikkan darah dilakukan dengan penuh hormat untuk menjaga kesucian tempat kudus dan mencerminkan keseriusan dalam menghadapi dosa.

3. **Pengulangan dan Kesempurnaan**: Memercikkan darah tujuh kali melambangkan kesempurnaan atau kelengkapan dalam proses penebusan dan pemulihan hubungan dengan Tuhan.

4. **Kebersihan dan Kesucian**: Ritual ini menekankan kesucian spiritual dan mengingatkan umat akan biaya dosa dan pentingnya menjaga hubungan dengan Tuhan.

**IBADAH PEMERCIKAN DARAH DARI SUDUT PANDANG PERJANJIAN BARU **

Dari sudut pandang Perjanjian Baru, ibadah pemercikan darah dalam Perjanjian Lama tidak lagi diperlukan karena pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib telah menjadi penebusan dosa yang sempurna dan berlaku untuk selama-lamanya.

**Perjanjian Baru: Sebuah Perjanjian Baru**

1. **Pengorbanan Yesus**: Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah satu-satunya pengorbanan yang diperlukan untuk menebus dosa umat manusia.

2. **Efisiensi dan Makna**: Pengorbanan Yesus lebih efisien dan bermakna, memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan secara penuh dan kekal.

3. **Kesucian dan Kebersihan**: Perjanjian Baru menekankan kesucian hati dan jiwa, bukan lagi kesucian fisik tempat ibadah. Darah Yesus membersihkan hati manusia dari dosa.

4. **Ibadah Baru**: Ibadah dalam Perjanjian Baru berpusat pada hubungan pribadi dengan Tuhan melalui Yesus Kristus dan menekankan kesucian spiritual.

**Kesimpulan**

Perubahan fundamental dalam cara manusia beribadah terjadi melalui Perjanjian Baru. Pengorbanan Yesus Kristus menggantikan pengorbanan darah hewan dan menekankan hubungan pribadi dengan Tuhan serta kesucian spiritual sebagai fokus utama ibadah.