PENGUBURAN DAN KEBANGKITAN YESUS


Penguburan dan Kebangkitan Yesus menurut Injil Yohanes

Penguburan Yesus – Yohanes 19:38-41
1.Korban eksekusi penyaliban biasanya dilempar ke kuburan umum bagi para penjahat dan masyarakat tidak akan berkabung atas kematian mereka. Namun meskipun Yesus dibunuh sebagai penjahat namun ia diperlakukan berbeda. Hal ini mungkin saja terjadi karena orang yang meminta untuk mengurus mayat Yesus adalah salah seorang pemuka dan memang Pilatus tidak melihat ada kesalahan pada diri Yesus.

2.Berhubung waktu yang tersisa untuk penguburan sangat sedikit maka persiapan penguburan tersebut harus dilakukan dengan terburu-buru. Selain anggota Sanhedrin, Yusuf dari Arimatea, muncul juga seorang pemimpin agama Yahudi lain yaitu Nikodemus yang membantu menguburkan Yesus.

3.Semua proses penguburan termasuk pengapanan dan rempah-rempah harus dilakukan dalam sisa waktu yang ada karena waktu yang mereka miliki sangat singkat sebab hari sabat dihitung sejak matahari terbenam pada hari jumaat (sampai dengan sabtu sore, pada waktu matahari terbenam).

4.Posisi kuburan yang dekat dengan lokasi penyaliban menolong mereka untuk menguburkan Yesus secepat mungkin. Yohanes menekankan bahwa makam itu baru .Dari perspektif para pemimpin Yahudi situasi ini tidak menyenangkan mereka sebab orang berdosa yang tersalib seharusnya dimakamkan dalam kuburan bekas (sudah ada mayat yang dibaringkan di sana).

Saksi pertama Kebangkitan Yesus-Yohanes 20:1-18
1.Maria Magdalena adalah tokoh yang sangat menonjol dalam catatan mengenai kebangkitan pertama sebab 3 Injil menyebutkan namanya secara khusus. Yohanes menyebutkan hanya Maria Magdalena seorang diri pergi ke kuburan. Matius mengatakan dia pergi bersama Maria yang lain (Mat. 28:1). Markus menuliskan ada 3 orang yang pertama kali pergi ke kubur Yesus, yaitu Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome (Mar. 16:1). Lukas tidak menyebutkan jumlah tetapi menyebutkan perempuan-perempuan (Luk. 23:55-24:2).

2.Injil Sinoptik yang menyebutkan wanita-wanita yang pergi ke kubur konsisten menyebutkan nama Maria Magdalena lebih dulu. Hal ini mungkin mencerminkan memori gereja mula-mula akan fakta bahwa dia orang pertama yang melihat Yesus yang sudah bangkit. Namun karena tradisi Yahudi tidak menerima kesaksian wanita maka kesaksian yang diberikan oleh Maria Magdalena mempunyai kekuatan hukum yang lemah . Meskipun demikian para penulis Injil tidak membuang fakta ini, mereka tetap mencantumkannya sebab “apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti” (1 Kor. 1:27-29 ).

3.Kubur yang kosong. Kekuatan terdahsyat yang tak dapat dipungkiri maupun dielakkan adalah ketika kematian ditaklukkan-Nya. Kubur yang kosong membuktikan bahwa Sang Hidup tak dapat dikalahkan maut, sebaliknya maut dipecundangi-Nya. Kebangkitan Kristus membuktikan kebenaran ucapan-ucapan-Nya tentang diri-Nya dan tentang maksud kematian-Nya yaitu memberikan nyawa-Nya untuk tebusan nyawa kita dari kuasa dosa dan kuasa maut. Fakta kubur kosong, kebangkitan Kristus mampu mengangkat seluruh keberadaan kita hingga hidup yang berat dan serba tak menentu sekarang ini dapat kita jalani dan isi dengan pertolongan kuasa kebangkitan-Nya.
Doa: Kuasailah hidup kami ya Tuhan yang bangkit, agar kami tidak dikuasai kubur.