Zakheus di zaman Perjanjian Baru mengalami pengucilan sosial oleh Masyarakat Yahudi waktu itu. Pengucilan pada zaman modern masih terjadi khususnya pada era digital ini .
Fenomena pengucilan sosial di era digital memang menjadi masalah yang semakin menonjol. Berikut adalah beberapa contoh konkret:
- Cyberbullying dan pelecehan online:
– Komentar kasar atau mengancam di media sosial
– Penyebaran rumor atau informasi pribadi tanpa izin
– Pengucilan dari grup online atau komunitas virtual
- Cancel culture:
– Boikot massal terhadap individu karena pernyataan atau tindakan kontroversial
– Tekanan publik untuk memutuskan hubungan dengan orang yang “di-cancel”
– Kehilangan pekerjaan atau peluang karir akibat persekusi online
- FOMO (Fear of Missing Out):
– Perasaan terisolasi ketika melihat teman-teman bersenang-senang di media sosial
– Kecemasan sosial yang meningkat karena merasa tertinggal atau tidak diikutsertakan
- Echo chambers dan filter bubbles:
– Terjebak dalam lingkaran sosial online yang sempit dan homogen
– Kurangnya eksposur terhadap perspektif berbeda, menyebabkan polarisasi
- Ghosting digital:
– Pemutusan komunikasi tiba-tiba tanpa penjelasan di platform online
– Perasaan ditolak dan kebingungan yang intens pada korban
- Eksklusi dari grup chat:
– Sengaja tidak dimasukkan dalam grup komunikasi penting (kerja/sekolah/sosial)
– Perasaan diasingkan dan kehilangan akses informasi
- Body shaming online:
– Komentar negatif tentang penampilan fisik di media sosial
– Dampak serius pada citra diri dan kepercayaan diri
- Doxxing:
– Mengungkap informasi pribadi seseorang secara online tanpa izin
– Menyebabkan rasa tidak aman dan isolasi sosial karena takut
- Shadowbanning:
– Pembatasan visibilitas konten seseorang di platform media sosial tanpa pemberitahuan
– Perasaan diabaikan dan tidak dihargai oleh komunitas online
- Pengucilan berdasarkan status “verified” atau jumlah follower:
– Membedakan perlakuan berdasarkan “status” online seseorang
– Menciptakan hierarki sosial digital yang dapat mempengaruhi interaksi nyata
***Fenomena-fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi digital seharusnya menghubungkan kita, ia juga dapat menciptakan bentuk-bentuk baru pengucilan sosial yang berdampak serius pada kesejahteraan psikologis individu. Biarlah kita sebagai pengikut Kristus tidak ikut ikutan dan latah mengucilkan dan mengecilkan seseorang tetapi biarlah kita membawa kesejukkan dan menjadi agen perdamaian melalui media sosial.