PERJALANAN IMAN

Mengenal Allah Lebih Akrab

1.Kebudayaan kita yang memang terpesona dengan selibriti. Mulai dengan anak anak muda dengan selebriti pujaan mereka. Bagaimana dengan orang tua? Tokoh bintang film, penyanyi tenar, tokoh agama, tokoh politik, tokoh budaya? Tokoh tokoh apa lagi? Kecenderungan manusia untuk memuja orang orang yang berhasil? Sebenarnya kalau mungkin manusia ingin mengejar ketenaran untuk dirinya sendiri sehingga dirinya dipuja orang dan juga diri sendiri memuja diri yang telah berhasil tadi.

2.Sebagai orang Kristen kita terpanggil sebenarnya untuk hanya memuja Allah. Ingat apa kata 2 hukum pertama dari 10 hukum? Ingat apa kata hukum pertama dari dua hukum yang diberikan Tuhan Yesus? (baca Matius 22: 37). Apa yang dikatakan oleh pengakuan iman Westminster mengenai tujuan utama umat manusia? „Untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia untuk selama-lamanya. Pertanyaannya: Apa maksudnya menikmati Allah? Bagaimana kita berhubungan dengan Dia yang tidak dapat kita lihat, yang suaraNya tidak dapat kita dengar dengan  telinga?

3.Selama berabad abad itu menjadi pertanyaan terpenting bagi wanita dan pria yang hatinya terbakar oleh kegairahan suci suatu kasih bagi Allah mereka yang murni yang menagih seluruh perhatian. Kalau kita menengok karya karya klasik kita akan menemukan jawabnya. Karya karya klasik dimaksud misalnya:

3.1.The Ladder od Divine Ascent ( Tangga untuk Naik ke Sorga )  ditulis oleh John Climacus.

3.2.John The Cross dan Teresa dari Avila-mereka berdua adalah pembaharu ordo religius yang sudah mulai hambar di abad keenam belas.

3.3.William Law dari gereja Anglican permulaan abad ke 18

3.4.John Owen tokoh Puritan dari abad ke 17

3.5.Fenelon- orang Perancis dari abad ke 18 yang menujukan tulisannya kepada masyarakat Perancis tingkat atas.

3.6.Francis Sales abad ke 17 menulis mengenai kerohanian untuk kaum awam.

4.Mereka mereka ini walaupun hidup pada zaman dan tempat yang berbeda menghadapai pergumulan yang sama dan memberi jawaban yang sama. Tulisan tulisan mereka tidak pernah menjanjikan sukacita yang gampang atau kebahagiaan didunia ini. Mereka sering berbicara tentang gurun rohani atau malam gelap jiwa. Melalu tulisan tulisan mereka kita jumpai kegagalan kegagalan mereka dan juga keberhasilan keberhasilan mereka. Lebih dari itu penulis menghendaki agar kita dapat menangkap kerinduan kerinduan mereka yang kuat akan Allah. Kita tidak perlu bersetuju dengan semua doktrin mereka, tetapi yang harus kita tangkap adalah kasih mereka yang kuat akan Allah. Ini yang terpenting.  Hubungan dengan Allah ini yang terpenting, kalau ini beres maka semua yang lain akan beres, tentunya sesuai dengan yang dikehendaki Allah dan ini akan mendatangkan damai sejahtera dan kepujian serta kemuliaan bagi Allah. Kita baca buku klasik tetapi masih tetap relevan mengenai hubungan manusia dengan Allah. Tehnologi dan kemajuan dicapai dan tidak jarang mengakibatkan hubungan manusia yang makin menjauh dari Tuhan sehingga menimbulkan berbagai bencana bagi manusia dan bagi alam.Mengingat itu semua kita diajak untuk kembali mendekatkan diri kepada Tuhan Allah sang pencipta dan penyelamat yang memiliki desain bagaimana kita harus hidup.