PIKIRAN KRISTUS BAGI PASIEN KANKER

Aplikasi Praktis Memiliki Pikiran Kristus bagi Pasien Kanker

Pendahuluan: Fokus kepada Kristus dan Memiliki Pikiran Kristus

1.Hidup beriman bukan hanya soal mengaku percaya, tetapi juga tentang arah hati dan cara berpikir. Alkitab mengajarkan dua hal penting: fokus kepada Kristus dan memiliki pikiran Kristus.

2.Fokus kepada Kristus berarti menatap Yesus sebagai pusat pengharapan dan tujuan hidup. Ibrani 12:2 berkata, “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.” Fokus ini seperti seorang pelari yang matanya hanya tertuju ke garis akhir.

3.Sementara itu, memiliki pikiran Kristus berarti berpikir, menilai, dan merespons hidup sebagaimana Yesus melakukannya. Paulus menulis dalam 1 Korintus 2:16, “Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.” Artinya, orang percaya dipanggil menaruh kerendahan hati, kasih, dan ketaatan kepada Allah di atas segalanya.

4.Bagi pasien kanker, dua hal ini sangat relevan. Penyakit yang berat seringkali membuat hati goyah dan pikiran dipenuhi kecemasan. Fokus kepada Kristus menjaga arah hati, sedangkan pikiran Kristus menolong memberi makna pada penderitaan.

Aplikasi Praktis Memiliki Pikiran Kristus

  1. Mengganti ketakutan dengan iman
    Kanker sering menimbulkan rasa takut akan masa depan. Pikiran Kristus menolong kita mengingat janji-Nya: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” (Yohanes 14:1).
  2. Memandang penderitaan dengan makna
    Yesus menderita di salib, dan Filipi 2:5 mengingatkan kita untuk menaruh pikiran-Nya dalam hidup. Penderitaan bisa menjadi kesempatan untuk lebih dekat dengan Tuhan dan bertumbuh dalam kesabaran.
  3. Menemukan damai dalam doa
    Yesus berdoa di Getsemani, “Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang jadi.” (Lukas 22:42). Pasien kanker dapat meneladani doa ini, menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Allah.
  4. Mengasihi meski dalam penderitaan
    Pikiran Kristus mengarahkan kita untuk tetap mengasihi keluarga dan sesama, bahkan dalam sakit. Kasih yang sederhana bisa menjadi kesaksian iman yang kuat.
  5. Menghadapi kematian dengan pengharapan
    Roma 8:38–39 menegaskan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Dengan pikiran Kristus, kematian bukanlah akhir, melainkan pintu menuju kehidupan kekal.

Penutup

Fokus kepada Kristus menjaga hati tetap teguh, sementara pikiran Kristus menolong pasien kanker merespons penderitaan dengan iman, pengharapan, dan kasih. Inilah kekuatan sejati yang tidak bisa diberikan dunia: ketenangan di tengah badai, makna di tengah penderitaan, dan pengharapan di tengah kematian.

Doa  Pasien Kanker

*Tuhan Yesus yang penuh kasih,
hari ini aku datang kepada-Mu dengan seluruh kelemahan dan rasa sakitku. Aku mengakui bahwa tanpa Engkau, aku tidak sanggup menghadapi penyakit ini. Ajarlah aku untuk selalu fokus kepada-Mu, menatap salib dan kebangkitan-Mu sebagai sumber pengharapan.

Berikanlah aku pikiran-Mu, ya Kristus—pikiran yang penuh damai, sabar, dan kasih. Tolong aku mengganti ketakutan dengan iman, melihat penderitaan ini dengan makna, dan tetap mengasihi orang-orang di sekitarku.

Kalau pun jalan yang harus kutempuh berat, tuntunlah langkahku dengan pengharapan kekal, sebab aku percaya tidak ada yang dapat memisahkan aku dari kasih-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.*

Doa Harian Singkat

Ya Tuhan Yesus, Engkau adalah kekuatanku.
Dalam sakit dan lemahku, aku tetap percaya kasih-Mu.
Peganglah tanganku hari ini,
dan berikan aku damai sejahtera-Mu.
Amin.

Note: Kiranya artikel ini dapat di bagikan kepada kepada sdr/kenalan yang sedang  terganggu kesehatannya. Terima kasih.