SEMINAR TRINITAS 2

MENGAPA HUJAN KRITIK TERHADAP DR YONATAN PURNOMO

Dalam seminar diatas Dr Yonatan Purnomo mengkritik rumusan Tertulianus walaupun dia seorang teolog , Yonatan lebih suka  memakai rumusan Trinitas dari Konsili Kalsedon dengan bobot legatlitas  sebuah konisili.  Oleh karena pendapatnya itu maka Dr Purnomo mendapat banyak kritik.

Kritik yang diterima oleh Dr. Yonatan Purnomo kemungkinan besar berasal dari beberapa faktor yang kompleks:

1.**Sensitivitas Topik**: Ajaran Tritunggal merupakan salah satu doktrin inti dalam Kekristenan, dan setiap upaya untuk merumuskan atau mengubah pemahaman tradisional sering kali menghadapi resistensi. Meskipun Dr. Yonatan hanya menyarankan penggantian istilah, banyak orang mungkin melihat hal ini sebagai usaha untuk merombak dasar teologi yang telah lama diterima.

2.**Pendekatan Terhadap Tradisi**: Tertulianus adalah salah satu Bapa Gereja yang sangat dihormati, dan istilah “persona” yang ia perkenalkan telah digunakan dalam teologi Barat selama berabad-abad. Mengganti istilah ini dengan “hipostasis,” meskipun lebih sesuai dengan Konsili Kalsedon, bisa dianggap oleh beberapa orang sebagai upaya meremehkan warisan Tertulianus.

3.**Konsensus Teologis**: Meskipun Konsili Kalsedon memiliki otoritas besar dalam gereja, penggunaan istilah yang berbeda dalam berbagai tradisi teologis telah menjadi bagian dari sejarah gereja. Perubahan terminologi bisa dianggap sebagai usaha untuk memaksakan satu pendekatan teologis di atas yang lain, yang bisa menimbulkan ketegangan di antara berbagai denominasi atau tradisi teologis.

4.**Resistensi Terhadap Perubahan**: Banyak orang dalam komunitas gereja mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan, terutama jika perubahan tersebut dianggap tidak diperlukan atau bisa menimbulkan kebingungan teologis. Pemahaman tentang Tritunggal sudah kompleks, dan perubahan dalam terminologi bisa membuatnya terasa lebih membingungkan bagi banyak orang.

5.**Interpretasi Pribadi**: Kritik juga mungkin muncul dari cara pandang bahwa Dr. Yonatan memberikan interpretasi pribadinya atas ajaran Tertulianus dan Konsili Kalsedon. Dalam teologi, ada kecenderungan untuk berhati-hati terhadap interpretasi pribadi yang bisa dianggap sebagai penyimpangan dari ajaran resmi gereja.

****Secara keseluruhan, kritik terhadap Dr. Yonatan Purnomo mungkin lebih terkait dengan bagaimana perubahan tersebut dipersepsikan dalam konteks tradisi, sejarah, dan sensitivitas teologis daripada substansi perubahan itu sendiri.

Ref.:Kanon Byzantine? Tritunggal Kalsedon? Asal Bunyi Yonathan Purnomo