TEODISI :PERSPEKTIF ALKITAB

Teodisi dalam perspektif Alkitab adalah usaha untuk memahami bagaimana Allah yang maha baik, maha kuasa, dan maha tahu mengizinkan keberadaan kejahatan dan penderitaan. Alkitab memberikan beberapa wawasan utama tentang masalah ini:


1. Kejahatan dan Penderitaan sebagai Konsekuensi Dosa

Ayat utama:

  • “Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23)
  • “Oleh sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12)

Menurut Alkitab, penderitaan dan kejahatan masuk ke dunia akibat kejatuhan manusia dalam dosa (Kejadian 3). Allah menciptakan dunia yang baik, tetapi dosa manusia membawa konsekuensi berupa penderitaan, ketidaksempurnaan, dan kematian.


2. Kehendak Bebas dan Tanggung Jawab Manusia

Ayat utama:

  • “Tetapi jika kamu tidak berkenan beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah…” (Yosua 24:15)

Allah memberikan manusia kehendak bebas untuk memilih antara kebaikan dan kejahatan. Kejahatan bukan berasal dari Allah, tetapi dari penyalahgunaan kehendak bebas oleh manusia dan makhluk rohani (seperti Setan).


3. Penderitaan sebagai Ujian dan Pemurnian

Ayat utama:

  • “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” (Yakobus 1:12)
  • “Sebab TUHAN menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” (Ibrani 12:6)

Dalam Alkitab, penderitaan sering kali digunakan oleh Allah untuk menguji dan memurnikan iman seseorang, seperti yang terjadi pada Ayub dan berbagai tokoh lainnya.


4. Misteri Penderitaan dan Kedaulatan Allah

Ayat utama:

  • “Di mana engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!” (Ayub 38:4)
  • “Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” (Yesaya 55:8)

Dalam kitab Ayub, Allah tidak memberikan jawaban langsung atas penderitaan Ayub, tetapi menunjukkan kebesaran dan hikmat-Nya yang melampaui pemahaman manusia.


5. Penderitaan Kristus sebagai Jawaban dan Solusi

Ayat utama:

  • “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya…” (Yesaya 53:4-5)
  • “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16:33)

Yesus Kristus sendiri mengalami penderitaan yang paling berat di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Salib menjadi jawaban bahwa Allah bukan hanya mengizinkan penderitaan, tetapi juga mengalaminya sendiri demi keselamatan manusia.


6. Pengharapan Eskatologis: Pemulihan Segala Sesuatu

Ayat utama:

  • “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wahyu 21:4)

Alkitab mengajarkan bahwa kejahatan dan penderitaan bukanlah akhir dari segalanya. Allah berjanji untuk memulihkan dunia di masa depan di mana tidak ada lagi kejahatan atau penderitaan.


Kesimpulan

Alkitab tidak memberikan satu jawaban sederhana untuk masalah kejahatan dan penderitaan, tetapi menawarkan beberapa perspektif:

  1. Dosa membawa penderitaan ke dalam dunia.
  2. Kehendak bebas memungkinkan manusia untuk memilih antara kebaikan dan kejahatan.
  3. Penderitaan sebagai ujian dan pemurnian iman.
  4. Kedaulatan Allah sering kali melampaui pemahaman manusia.
  5. Kristus menanggung penderitaan sebagai solusi bagi dosa manusia.
  6. Janji pemulihan akhir di mana Allah akan menghapus kejahatan selamanya.

Teodisi Alkitabiah menekankan bahwa penderitaan memiliki makna dalam rencana Allah dan pada akhirnya, semua akan dipulihkan dalam kerajaan-Nya