TEOLOGIA PUBLIK
1.Kemaslahatan bersama merupakan kata kunci bagi hadirnya agama dalam ruang publik. Tafsir agama yang hadir di ruang publik haruslah tafsir yang menyejukkan, yang dapat menjadi common platform bagi para pemeluk agama dalam melaksanakan agama mereka sekaligus menaati nilai-nilai bersama. Inilah yang dimaksud sebagai teologi publik yang menjadi topik disertasi Antonius Steven Un di Vrije Universiteit Amsterdam di bawah promotor Prof GJ Buijs dan Prof C van der Kool.
2.Saya beruntung menjadi salah satu penguji disertasi itu yang dipertahankan pada Oktober 2020 lalu melalui sidang promosi virtual karena saya bisa memahami dengan detail apa yang mendorong Pendeta Anton mengangkat tema ini. Rupanya, pilihan tema ini terkait dengan kegelisahannya melihat kebisingan ruang publik Indonesia pasca-Soeharto dengan hadirnya simbol-simbol dan wacana keagamaan yang cenderung memecah belah dan merusak kesatuan kita sebagai bangsa.
3.Konsep teologi publik pertama kali diperkenalkan Martin E Marty pada 1974. Beberapa sarjana lain, seperti Ronald Thiemann, Robert Benne, Sebastian Kim, dan Duncan Forrester, menjelaskan lebih jauh konsep ini untuk menunjukkan terbukanya ruang keterlibatan tradisi keagamaan dalam perdebatan publik yang menyangkut berbagai masalah kehidupan. Termasuk, politik, ekonomi, dan budaya.
4.Bagi Forrester (2004), misalnya, teologi publik berupaya menghadirkan kebenaran ilahi ke ruang publik sehingga bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya bersama, menyelesaikan persoalan-persoalan nyata yang terjadi di masyarakat tanpa mengganggu nilai-nilai dan norma-norma kehidupan bersama.
Sumber: https://mediaindonesia.com/opini/463019/teologi-publik-gus-dur-dan-moderasi-beragama
Bacaan Rekomendasi:
*Theology of the Public Sphere, sebuah disertasi yang ditulis oleh Antonius Steven Un dan dipublikasikan pada tahun 2020. Disertasi ini membahas teologi ruang publik sebagai interpretasi dari filsafat Hannah Arendt dan Jürgen Habermas dari perspektif teologi Abraham Kuyper dengan implikasi untuk teologi publik dan konteks Indonesia. Disertasi ini dapat diakses secara online melalui portal penelitian Vrije Universiteit Amsterdam2.