PRAKTEK DI LAPANGAN KETIKA KEDUA PEMAHAMAN INI DISATUKAN
Dalam konteks praktis di lapangan, perbedaan mendasar antara pandangan kaum Injili dan Reformed terkait keselamatan memang dapat menimbulkan tantangan tersendiri, terutama dalam pengajaran, penggembalaan, dan penginjilan. Berikut adalah penjelasan praktis mengenai perbedaan ini serta bagaimana pendekatannya dalam gereja Reformed Injili:
1. Kaum Injili: Keselamatan Dapat Hilang
Bagi sebagian aliran Injili, ada keyakinan bahwa seseorang yang telah menerima keselamatan melalui iman dapat kehilangan keselamatan tersebut jika ia berpaling dari imannya atau hidup dalam dosa terus-menerus.
Dalam praktik:
• Pengajaran: Ada fokus pada pertobatan pribadi yang terus-menerus dan menjaga iman melalui disiplin rohani. Jemaat sering kali didorong untuk terus berkomitmen dalam iman agar “tidak jatuh dari kasih karunia.”
• Penggembalaan: Pendekatan Injili sering kali menggunakan gaya pengajaran yang mengingatkan bahaya “murtad” atau menjauh dari iman, dengan penekanan pada tanggung jawab individu untuk tetap setia.
• Penginjilan: Seruan untuk pertobatan mendesak sering kali menjadi inti pesan, dengan fokus pada pengalaman iman yang mendalam dan berkesinambungan.
2. Kaum Reformed: Sekali Selamat, Tetap Selamat
Dalam pandangan Reformed, keselamatan sepenuhnya adalah anugerah Allah, diberikan melalui pemilihan kekal. Seseorang yang benar-benar dipilih Allah tidak akan pernah kehilangan keselamatannya.
Dalam praktik:
• Pengajaran: Menekankan jaminan keselamatan bagi orang-orang pilihan Allah, berdasarkan doktrin perseverance of the saints (ketekunan orang kudus). Hal ini memberikan kedamaian kepada jemaat bahwa keselamatan mereka bukan bergantung pada perbuatan mereka, tetapi pada kedaulatan Allah.
• Penggembalaan: Fokus pada pembinaan rohani yang mendalam, dengan mengajarkan jemaat untuk mengenali buah iman sejati sebagai bukti pekerjaan Roh Kudus dalam hidup mereka.
• Penginjilan: Meski tetap aktif, pendekatan Reformed sering kali bersandar pada keyakinan bahwa Allah-lah yang memanggil dan menyelamatkan, sehingga tanggung jawab manusia adalah menyampaikan Injil dengan setia. 
Pendekatan Gereja Reformed Injili di Lapangan
Gereja Reformed Injili mencoba memadukan kedua pandangan ini, meskipun tidak selalu mulus dalam implementasinya. Dalam praktik:
1. Penekanan pada Buah Keselamatan: Gereja mengajarkan bahwa keselamatan tidak dapat hilang bagi orang pilihan Allah, tetapi iman yang sejati akan menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan. Jika seseorang tampak “jatuh dari iman,” hal itu dianggap sebagai bukti bahwa orang tersebut belum benar-benar diselamatkan, bukan bahwa ia kehilangan keselamatannya.
2. Tanggung Jawab Manusia dan Kedaulatan Allah: Dalam penginjilan dan pengajaran, gereja menekankan tanggung jawab untuk bertobat dan percaya kepada Kristus, sembari mengakui bahwa keselamatan adalah karya Allah semata.
3. Pendidikan dan Penjelasan Teologis: Gereja Reformed Injili sering kali berupaya menjembatani kebingungan ini dengan memberikan pengajaran teologis yang mengklarifikasi bagaimana tanggung jawab manusia dan anugerah Allah bekerja secara harmonis. 
Dalam implementasi di lapangan, tantangan tetap muncul, khususnya dalam:
• Kebutuhan untuk Konsistensi: Pastoral dan pemimpin gereja harus berhati-hati agar tidak memberikan pesan yang membingungkan, seperti menekankan tanggung jawab manusia secara berlebihan hingga terdengar bertentangan dengan doktrin keselamatan oleh anugerah.
• Pendekatan Jemaat yang Beragam: Karena jemaat sering kali berasal dari latar belakang Injili atau Reformed yang kuat, pengajaran yang seimbang menjadi kebutuhan untuk memelihara kesatuan gereja. Pendekatan ini adalah bagian dari proses yang terus berlangsung dalam gereja Reformed Injili.