Dalam *Confessions* (Pengakuan), St. Augustine (Agustinus) seorang Bapa Gereja mengisahkan perjalanan hidupnya dari masa muda yang penuh dengan kelekatan duniawi hingga akhirnya menemukan kebahagiaan sejati melalui hubungannya dengan Tuhan. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai perjuangan St. Augustine melawan kelekatan duniawi dan pencariannya akan kebahagiaan sejati:
I.### Masa Muda dan Kelekatan Duniawi
- **Hedonisme dan Kenikmatan Indrawi**:
Augustine menceritakan bagaimana masa mudanya dihabiskan dalam mengejar kenikmatan indrawi, termasuk hubungan asmara dan kenikmatan fisik. Dia menggambarkan dirinya sebagai seorang pemuda yang terikat oleh nafsu dan keinginan duniawi.
- **Pendidikan dan Ambisi**:
Augustine juga mengakui bahwa ia terikat pada ambisi akademik dan karier. Sebagai seorang retorikawan dan guru, ia sangat peduli dengan ketenaran, prestise, dan pengakuan dari orang lain.
II.### Pertobatan dan Perjuangan Melawan Kelekatan
- **Krisis dan Pencarian Spiritual**:
Augustine mengalami krisis eksistensial yang mendorongnya untuk mencari makna hidup yang lebih dalam. Ia mulai membaca filsafat, termasuk karya-karya para Neo-Platonis, yang membantu membuka matanya terhadap realitas spiritual yang lebih tinggi.
- **Pertobatan dan Penyerahan Diri kepada Tuhan**:
Pertobatan Augustine adalah momen penting dalam *Confessions*. Dalam Taman di Milan, ia mendengar suara anak kecil yang menyuruhnya “Ambillah dan bacalah” (Tolle lege). Ia membuka Alkitab dan membaca bagian dari Surat Paulus kepada orang Romawi yang menginspirasinya untuk melepaskan kehidupan lamanya dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan.
III.### Pencarian Kebahagiaan Sejati
- **Kebahagiaan dalam Tuhan**:
Augustine menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam kelekatan pada hal-hal duniawi, tetapi dalam hubungan yang intim dengan Tuhan. Dia menggambarkan Tuhan sebagai sumber kebahagiaan sejati yang tidak berubah dan abadi.
- **Cinta Ilahi**:
Augustine mengembangkan konsep “ordo amoris” (tatanan cinta), di mana cinta kepada Tuhan harus menempati posisi tertinggi dalam kehidupan seseorang. Cinta duniawi harus diperintah oleh cinta ilahi, dan segala sesuatu yang kita cintai harus dicintai dalam Tuhan dan melalui Tuhan.
- **Kebermaknaan Hidup**:
Dengan melepaskan kelekatan duniawi dan mengarahkan cintanya kepada Tuhan, Augustine menemukan kebermaknaan hidup yang sejati. Ia merasa puas dan damai dalam penyerahan total kepada kehendak Tuhan.
IV.### Refleksi dalam *Confessions*
*Confessions* tidak hanya merupakan autobiografi spiritual, tetapi juga refleksi teologis dan filosofis mengenai perjalanan menuju kebahagiaan sejati. Augustine menggunakan pengalamannya sendiri untuk mengajarkan bahwa kelekatan pada hal-hal duniawi membawa penderitaan dan ketidakpuasan, sedangkan melepaskan kelekatan tersebut dan berfokus pada Tuhan membawa kebahagiaan dan kedamaian abadi.
St. Augustine menulis *Confessions* sebagai bentuk pengakuan dan pujian kepada Tuhan, serta sebagai pelajaran bagi orang lain mengenai pentingnya melepaskan kelekatan duniawi dan mencari kebahagiaan sejati dalam hubungan dengan Tuhan.