ALLAH DALAM PERJALANAN HIDUP KITA.
Mzm 68:1-18
1.Mazmur ini agak panjang. Sungguh berbahagia orang yang membaca seluruh ayatnya. Anda bagaimana? Ini merupakan Mazmur Perarakan. Di dalamnya dijelaskan mengenai kemenangan Allah Penakluk. Para biduan yang cakap menyanyikannya menuju ke kemah Kudus. Nyanyian ini tak tertandingi oleh lagu apa saja dalam hal keagungannya, semangat, ataupun kemenangan pujiannya.
2.Secara garis besar, ayat 1-19 berbicara tentang karakter dan karya Tuhan yang adalah Penyelamat Israel. Ia membimbing umat-Nya melintasi padang gurun, mengalahkan musuh-musuh-Nya dan terus melangkah maju menuju gunung kediaman-Nya.
3.Secara lebih terinci, mazmur ini dapat dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut:
3.1 Seruan agar Tuhan bangkit melaksanakan penghukuman (ayat 2-4
3.2. Panggilan untuk memuji Tuhan yang telah menjadi pembela bagi yang lemah (ayat 5-7);
3.3. Pengagungan keperkasaan Tuhan yang membela, memulihkan, dan memenuhi kebutuhan umat-Nya yang tertindas (ayat 8-11);
3.4. Kekaguman terhadap firman Tuhan yang penuh kuasa, yang tidak dapat dihalangi oleh apa pun (ayat 12-15); dan
3.5. Kesadaran Israel sebagai bangsa yang dipilih untuk menjadi representasi pemerintahan Allah di bumi (ayat 16-19).
4.Melalui mazmur ini, kita diajar untuk:
4.1. Melihat Allah sebagai Pahlawan yang perkasa, yang memiliki kelembutan hati seorang bapa terhadap mereka yang lemah (ayat 5-7);
4.2. Menyadari keberadaan diri kita yang tidak berdaya dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan yang memberikan keselamatan;
4.3. Menyadari panggilan kita sebagai tentara Allah yang dipanggil untuk membawa kabar baik dengan penuh kemenangan (ayat 12).
5.Merupakan suatu pengalaman indah jika kita bersedia berjalan, berjuang, dan berperang bersama Tuhan. Kesulitan hidup, “musuh-musuh yang siap menerkam dan membinasakan”, atau masalah apa pun tidaklah menjadi rintangan besar tatkala kita menyadari bahwa Tuhan selalu hadir menyertai langkah kita. Ditapaki Allah, padang gurun segersang apa pun berubah menjadi kebun permai.
6.Kisah perjalanan hidup Israel sebagai suatu bangsa memperlihatkan karya dan keperkasaan Allah, juga menunjukkan kepedulian dan campur tangan Allah. Begitu jugakah kisah hidup kita? Bila Anda ragu untuk mengatakan ya, cobalah tanyakan hati Anda, sudahkah Anda mempersilakan Allah berkarya sepenuh dan seutuhnya dalam hidup Anda?