BERBAHAGIALAH ORANG YANG LEMAH LEMBUT

SERMON ON THE MOUNT

BERBAHAGIALAH ORANG YANG LEMAH LEMBUT

Matius 5:5: “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi”.

‘Lemah lembut’.
Kata ‘lemah lembut’ dalam bahasa Yunaninya adalah PRAUS.

PRAUS terletak diantara ‘marah yang berlebih-lebihan’ dan ‘tidak pernah marah’. Jadi, orang yang PRAUS bukannya tidak pernah marah, juga bukannya marah yang berlebihan, tetapi selalu marah pada saat dan alasan yang tepat. Musa disebut sebagai orang yang lemah lembut (Bil 12:3), tetapi ia pernah marah (Kel 32:19).
Demikian juga dengan Tuhan Yesus. Disana sini kita mendapati Ia marah (Mat 23:13-36 Yoh 2:13-17 Mark 3:5).

Kemarahan yang terjadi pada waktu kita melihat orang lain ditindas (bdk. 1Sam 11:6), atau pada saat kita melihat suatu dosa, atau pada saat kita melihat adanya ajaran sesat (Wah 2:2 2Kor 11:4), jelas merupakan kemarahan yang benar.

Kata PRAUS juga digunakan terhadap binatang yang sudah dijinakkan / dikuasai sehingga tunduk sepenuhnya kepada pemilik / majikannya. Jadi dalam arti yang kedua ini orang yang PRAUS adalah orang dikuasai / tunduk sepenuhnya kepada Tuhan.

‘Memiliki bumi’.
Arti yang benar: Ada beberapa kemungkinan:
1.Kita / orang kristen memang memiliki bumi dalam arti tertentu.
Di dalam Kristus, kita memiliki segala sesuatu (1Kor 3:21,22 2Kor 6:10).

2.Yang dimaksud dengan ‘bumi’ adalah ‘langit dan bumi yang baru’ (Wah 21:1).

3.‘Memiliki / mewarisi bumi’ berarti ‘diberkati oleh Tuhan’.
Tuhan berjanji untuk memberikan tanah Kanaan kepada Abraham (Kej 12:1-3,7). Selama ratusan tahun janji itu diulang-ulang kepada bangsa Israel. Akhirnya kata-kata ‘memiliki / mewarisi tanah’ menjadi suatu ungkapan yang artinya ‘menerima berkat Tuhan’ atau‘diberkati oleh Tuhan’. Karena itu istilah ‘mewarisi bumi’ atau ‘mewarisi negeri’ muncul berulang-ulang, seperti dalam Maz 37:9,11,22,29,34 Yes 57:13. Bacalah ayat-ayat tersebut maka saudara akan melihat dengan jelas bahwa istilah ‘mewarisi bumi / negeri’ memang bisa diartikan ‘diberkati oleh Tuhan’.

Renungkan: Sampai sejauh mana kita tunduk dan menundukkan diri kepada Tuhan dan FirmanNya? Bukankah acap kali kita lebih sering melawan atau melanggar kehendak Tuhan karena kita lebih suka mengikuti kehendak dan nafsu diri sendiri?? Mari kita berdoa mulai saat ini kita mau menjadi orang yang lebih menundukkan diri kepada Tuhan dan FirmanNya.

Bacaan Matius
Matius 14 – Yohanes Pembaptis dibunuh. Yesus memberi makan kepada 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan. Yesus berjalan diatas air medatangi para murid yang sedang panik.
Ayat mas Matius 14:22 -Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka:”Tenanglah! Aku ini jangan takut!

Matius 15- Yesus berbeda pendapat secara tajam mengenai hal tradisi dengan kaum Parisi. Peermohonan perempuan Kanaan untuk kesembuhan putrinya.
Ayat mas Matius 15:28-Hai, ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki. Dan sekedtika itu juga anaknya sembuh.

THANK YOU