BERTEKUN HIDUP SEBAGAI ORANG BERIMAN
IBRANI 11
1. Penulis Ibrani memberikan dua petunjuk mengenai definisi iman. 1.Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan (2) bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Di dalam bahasa Inggris diterjemahkan: “Faith is the assurance of things hoped for, the conviction, (KJV[14]: the evidence) of things not seen. Iman merupakan dasar yang berkepastian sebab iman memampukan manusia untuk berpegang pada pengharapan yang tidak kelihatan, dimana pengharapan itu merupakan keyakinan orang percaya akan janji-janji Allah. Hal ini berhubungan dengan ayat 3, yaitu bahwa karena iman umat Allah mengerti (νοοῦμεν: akar kata noeo) mengenai Allah sebagai pencipta dunia. Iman kepada janji Allah merupakan harapan akan janji Allah atas kehidupan orang percaya.
2. Jadi pengertian iman di dalam Kitab Ibrani 11 ini sesungguhnya sedang berbicara mengenai dasar dari kepercayaan umat Allah untuk menaruh pengharapan yang belum atau tidak kelihatan dan sekaligus menjadi bukti bahwa ada pengharapan dari sesuatu yang tidak dilihat yaitu pengharapan yang di dasarkan atas kasih sejati dari Allah. Dan penulis Ibrani memberikan contoh-contoh, tokoh di dalam Alkitab yang memiliki iman, artinya bahwa walaupun mereka tidak melihat tetapi mereka menaruh pengharapan mereka terhadap Allah. Barclay menuliskan bahwa bagi penulis Ibrani iman itu merupakan kepastian yang mutlak bahwa yang dapat dipercaya itu benar dan yang diharap itu pasti datang.
3.Saksi Iman
Jika kita membaca dan memperhatikan dengan seksama, hidup dari saksi-saksi iman, mereka semua memiliki kesamaan dalam kehidupan.
3.1. Hal-hal utama yang mereka kejar dalam hidupnya adalah perkara-perkara yang kekal, bukan hal-hal materi. Banyak di antara mereka adalah orang yang secara materi kaya namun fokus hidup mereka bukan pada kekayaaan dan kesenangan dunia ini. Mereka melihat kekayaan sebagai karunia Tuhan untuk melayani dan memberkati orang lain. Mereka semua rendah hati, setia dan taat pada Tuhan. Mereka semua bersaksi bahwa mereka adalah orang asing di dunia ini dan merindukan tanah air yang kekal (ay13,14).
3.2. Mereka semua bersaksi bahwa surga adalah rumah mereka. Sebuah kota yang dibangun oleh Allah (ay.10,16). Rumah di bumi ini hanya sementara. Kita dapat membangunnya dengan megah tetapi tidak akan memilikinya untuk selamanya. Sebaliknya, anda mungkin tidak punya rumah yang tetap dan baik di bumi ini, tetapi bersukacitalah, sebab anda punya rumah kekal di surga, haleluyah! Kerinduan ini membuat mereka tetap bersemangat dan tidak berkecil hati sekalipun dihadapkan kepada berbagai kesulitan dan kekurangan.
3.3.Mereka semua percaya kepada Allah dan pelaku Firman-Nya tanpa syarat. Mereka begitu menghormati Tuhan dan Firman-Nya. Mereka berani melakukan Firman Tuhan tanpa bertanya-tanya. Mereka hidup dekat dengan Tuhan. Doa, pujian,dan penyembahan kepada Allah adalah gaya hidup mereka. Mereka semua dikenal sebagai orang yang bergaul karib dengan Tuhan. Tidak ada yang dapat menggoyahkan iman mereka.
3. 4. Mereka semua adalah orang yang pantang menyerah, ulet dan biasa dalam kesulitan dan bersedia mati karena Tuhan. Sekalipun mereka tidak menerima apa yang dijanjikan, banyak doa dan kerinduan mereka tidak terpenuhi mereka tetap setia sebab mereka tahu bahwa pada akhirnya mereka menerima dan memiliki sesuatu yang “lebih baik” (ay. 35b-40).
4.Iman seperti inilah yang telah dipraktekkan tokoh besar dalam Alkitab . Kita dapat belajar dari mereka yang dapat dijadikan teladan iman, antara lain:
4.1. Abraham yang telah meninggalkan bapak dan saudara-saudaranya menuju negeri yang belum diketahui, ia hanya mematuhi perintah Allah tanpa melawan hingga akhirnya ia menjadi bapak orang percaya, semuanya karena imannya kepada Allah
4.2. Perempuan Kanaan (Matius 15:21-25)
4.3. Perwira di Kapernaum (Lukas 7:1-10)
4.4. Habel yang karena imannya telah mempersembahkan korban terbaik bagi Allah dan korbannya diterima (Ibrani 11:4)
4.5. Henokh yang terangkat supaya tidak mengalami kematian
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa mereka adalh orang-orang yang dengan segenap hati dan jiwa dan akal budinya percaya kepada Allah. Mereka bukan saja percaya tetapi juga melakukan sesuatu sebagai wujud percayanya. Beriman berarti meyakini firman Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pengertian Hidup Beriman
Iman merupakan sikap percaya dan mempercayakan diri pada Allah bahwa Allah mengasihi kita dan memperhatikan segala kebutuhan hidup kita. Iman juga merupakan dasar dari yang kita harapkan dan bukti dari yang tidak kita lihat. Hidup beriman mengandung beberapa hal antara lain:
a. Penyerahan diri secara total kepada Allah
Ini merupakan penyerahan diri yang melampaui batas pemikiran dan kemampuan
manusia. Dalam hal ini perlu sikap rendah hati dan ketaatan
b. Ketaatan dan kesetiaan kepada Allah adalah sikap untukselalu memegang kebenaran
Allah dalam segala persoalan kehidupan, mendasarkan segala sesuatu pada kebenaran
Allah.
c. Iman disertai dengan perbuatan. Hidup beriman tidak sekedar bicara tentang percaya saja, tetapi dikaitkan dengan perbuatan (Yakobus 2:17)