BERTOBAT ATAU HUKUMAN?


BERTOBAT ATAU KENA PENGHUKUMAN ?
YEREMIA 7:1-20

URAIAN AYAT
PERBAIKILAH TINGKAH LANGKAHMU- Yer 7:3
Allah masih memberikan panggilan agar bangsa itu bertobat dari jalan-jalan mereka yang jahat;

MENCURI, MEMBUNUH … BERDIRI DI HADAPAN-KU. – Yer 7:9-10
Bangsa itu melakukan bermacam-macam dosa (ayat Yer 7:5-9); kemudian pada hari Sabat mereka datang ke Bait Suci dan berdiri di hadapan Allah, menipu diri sendiri sehingga menyangka bahwa mereka aman di dalam kasih Allah bagi mereka.

SARANG PENYAMUN – Nas : Yer 7:11
Penyamun sering kali mempergunakan sarang untuk bersembunyi dan merencanakan kejahatan selanjutnya. Yeremia memakai gambaran ini untuk melukiskan orang yang memasuki Bait Suci untuk mempersembahkan korban yang menurut pikiran mereka akan menutup dosa mereka di hadapan Allah; pada saat bersamaan mereka merencanakan untuk meneruskan cara hidup penuh dosa. Yesus mengutip sebagian ayat ini ketika menuduh para pemimpin Yahudi pada zaman-Nya (lih. Mat 21:13; Mr 11:17; Luk 19:46).
SILO – Yer 7:12
Silo, sekitar 29 km di utara Yerusalem, menjadi tempat kemah pertemuan sepanjang masa hakim-hakim (Yos 18:1). Yeremia menyatakan bahwa Silo dibinasakan karena dosa-dosa umat itu (Yer 7:12,14; 26:6); nasib sama menanti Yerusalem dan Bait Sucinya jikalau umat itu tidak mengubah jalan hidup berdosa mereka.

RENUNGAN
Yer 7:1-15 – BUKAN HANYA BERAGAMA TETAPI KEKUDUSAN

Allah memerintahkan Yeremia untuk berkhotbah di pintu gerbang rumah Tuhan kepada bangsa Yehuda yang datang ke rumah itu untuk beribadah kepada-Nya. Mereka harus bertobat dari pola kehidupan yang kacau dan amburadul. Hidup mereka mempunyai 2 sisi yang tak terpisahkan. Sisi pertama adalah hidup beribadah kepada Allah dengan datang ke bait-Nya. Sisi kedua adalah hidup melakukan ketidakadilan, penindasan, penyalahgunaan kekuasaan, perzinahan, dan penyembahan berhala (3, 5-10). Pola hidup demikian didasarkan pada keyakinan bahwa bait Allah adalah lambang kehadiran Allah, dan datang ke bait-Nya memberikan jaminan bahwa Allah tetap bersama dan memelihara mereka, tidak peduli apa pun dosa-dosa yang telah mereka lakukan (10). Bangsa Yehuda bukan lagi beriman kepada Allah yang berpribadi ketika mereka menjalankan ibadahnya, namun mereka beriman kepada sistem, simbol-simbol, tradisi, maupun tata cara ibadah mereka sendiri (8-10). Bagi kelangsungan hidupnya mereka mengandalkan dan bergantung kepada sistem dan tata cara ibadah yang dibuat oleh manusia. Relasi telah diganti dengan sistem dan seremoni manusia.
Allah menentang itu semua. Bukankah Silo dimana Tabut Perjanjian Allah ditempatkan juga sudah dihancurkan dan Tabut Perjanjian Allah dirampas oleh orang Filistin? Karena bangsa Israel mengira bahwa dengan adanya Tabut Perjanjian maka hidup mereka akan tetap penuh damai sejahtera, walaupun hidup mereka telah menyimpang dari firman-Nya.

Pesan nabi mengingatkan kita semua orang Kristen masa kini agar memperhatikan kehidupan Kristen dengan tingkah lakunya. Tidak cukup kegereja hari minggu kemudian Senin sampai dengan Sabtu mengamalkan dan melakukan segala dosa dosa yang menjadi kebencian Tuhan. Kalau tidak ada pertobatan dipertanyakan ke Kristenannya? Keberagamaan tanpa melakukan kehendak Tuhan dipertanyakan apakah yang bersangkutan sungguh beriman, sungguh telah hidup baru, dan sungguh mengasihi Tuhan???
Bukan berarti sebagai orang Kristen sudah tidak berdosa lagi. Dosa disana sini masih dilakukan karena kelemahan daging, tetapi kita sungguh menyesalinya, minta ampun dan mulai kembali hidup baru, hidup yang menyenangkan Tuhan. Terjadi peperangan dengan dosa. Jatuh bangun. Kalau jatuh tidak tinggal dalam kejatuhan, tetapi bangkit lagi melanjutkan hidup Kristen yang berkenan kepada Tuhan. Jangan lupa lakukan peperangan dengan kekuatan Tuhan Yesus yang sudah menang atas dosa dan kematian.

SUMBER:
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=24&chapter=7&verse=1
http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=yeremia%207:1-15