DIPILIH UNTUK DISELAMATKAN

ephesians
DIPILIH UNTUK DISELAMATKAN
Efesus 1:4 – “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya”

Saat mempelajari ajaran tentang pemilihan ini kita perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
Pertama, ajaran tentang pemilihan sebagaimana beberapa ajaran dasar lainnya (misalnya, seperti doktrin trinitas) mengandung misteri. Rick Cornish menyatakan “kita tidak mengetahui mengapa Ia memilih siapa yang dipilihnya atau mengapa Ia memilih sebagian dan bukan semuanya… Pengajaran itu meninggalkan cukup misteri…”. Sementara itu Millard J. Erickson menyatatakan bahwa “Dari semua pokok doktrinal iman Kristen, pastilah yang termasuk paling memusingkan dan paling tidak dimengerti adalah doktrin predistinasi ini (ajaran tentang pemilihan)”.

.Kedua, ajaran tentang pemilihan ini bagaimana pun rumitnya adalah ajaran Alkitab. Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini. Rasul Yohanes menulis “tidak ada seorang pun yang dapat datang kepadaku jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa” (Yohanes 6:44). Selanjutnya Yohanes mencatat perkataan Yesus “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (Yohanes 15:16). Rasul Paulus mengatakan “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya” (Roma 8:29-20). Dan kepada jemaat di Efesus Paulus menulis “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya” (Efesus 1:4-6). Dari ayat-ayat di tersebut terlihat bahwa pemilihan memang jelaslah diajarkan oleh Alkitab.

.Ketiga, ajaran tentang pemilihan walaupun sulit dan mengandung misteri tidak membebaskan kita untuk mempelajari dan menelitinya. Karena ajaran ini merupakan ajaran alkitabiah kita tidak boleh menghindarinya; tetapi sebagaimana yang dikatakan oleh R.C. Sproul perlu “penanganan dengan sangat hati-hati dan teliti”.Apa yang dinyatakan sproul tersebut sesuai dengan Westminster Confession yang menyatakan bahwa “Doktrin misteri predestinasi yang agung ini haruslah ditangani dengan kebijaksanaan dan ketelitian khusus, sehingga orang-orang, yang memperhatikan kehendak Allah yang dinyatakan di dalam firmanNya ini, dan yang menatinya, bisa beroleh keyakinan mengenai pilihan kekal atas mereka dari panggilan efektif ini”

IMPLIKASI PRAKTIS
Pengajaran tentang pemilihan ini memiliki implikasi praktis bagi orang-orang Kristen, yaitu:

1. Membuat kita takjub akan kebesaran Allah yang bijak, berkuasa dan penuh kasih. Kita semakin memahami kasih Allah yang luar biasa. Ia mengasihi kita ketika kita masih berdosa (Rm. 5:6). Allah juga tidak berhenti mengasihi kita ketika kita melakukan dosa , tetapi Ia memanggil kepada pengakuan dosa dan permohonan ampun (1Yoh. 1:9).

2. Memotivasi kita untuk mempercayakan seluruh hidup kita kepada Tuhan yang Mahakuasa. Kita meyakini bahwa keselamatan kita tidak bisa hilang, karena rencana Allah tidak bisa gagal.

3. Memberi semangat bagi kita dalam memberitakan Injil supaya orang dapat selamat. Dan gigih memberitakan Injil kepada setiap orang bahkan orang yang keras hati, karena kalau orang itu ditetapkan Allah untuk selamat, orang itu suatu ketika pasti akan selamat.

4. Memberi kepastian karena mengatahui bahwa Allah dengan kedaulatanNya menetapkan dan mengontrol segala sesuatu. Pengetahuan ini bagi kita memberi sukacita dan penghiburan dalam keselamatan yang besar yang telah Tuhan sediakan bagi kita yang dipilih Allah dalam kekekalan.

5. Membawa untuk merendahkan diri dihadapan Tuhan, karena ajaran pemilihan ini menunjukkan bahwa Allah mengasihi kita, bukan karena siapa kita atau apa yang kita perbuat, melainkan kerena Dia memutuskan untuk mengasihi kita. Dengan demikian respon yang tepat kepada Allah adalah dengan memujiNya selama-lamanya.

6. Ajaran ini dengan keras menentang kesombongan manusia yang ingin menjalankan kehidupannya sendiri tanpa kesadaran akan kedaulatan Tuhan yang mengontrol segala sesuatu dan yang kepadaNya setiap manusia harus memberikan pertanggungjawaban atas kehidupan dan perbuatannya.

Roma 11:33-36
(33) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! (34) Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? (35) Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? (36) Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Pertanyaan Diskusi
Apakah orang yang telah dipilih Allah untuk selamat dapat kehilangan keselamatannya?