DOKTRIN – DOGMA 1
KELUAR KARENA PERBEDAAN DOKTRIN-DOGMA
1.PS. JOSHUA TEWUH MENGUNDURKAN DIRI DARI SINODE GBI (RABU, 26 AGUSTUS 2020)
( 1)
Karena perbedaan Doktrinal yang sangat prinsipil, dimana Ps. Joshua Tewuh, DBS tidak lagi bisa menerima ajaran TRITUNGGAL yang tetap di jadikan bagian pengakuan iman GBI (Gereja Bethel Indonesia) dan tidak akan pernah di rubah sampai Tuhan Yesus datang kembali.
2.Apa ajaran yang dipegang Oleh Ps Joshua Tewuh? Dia menolak ajaran Trinitas yang mempecayai adanya Satu Hakekat/Substansi Allah dalam 3 pribadi Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Ps Joshua Tewuh hanya mempercayai SATU PRIBADI ALLAH saja dengan 3 cara penampakkan (3 fungsi )
3.Sampai bulan April 2021 masalah diatas masih menyisakan masalah yaitu perdebatan yang makin seru antara Ps.Joshua Tewuh dkk sebagai pihak Oneness Theology dengan pihak Trinitarian yaitu kelompok utama gereja yang percaya akan ajaran Trinitas. Yang memprihatinkan dalam perdebatan perdebatan tersebut berbagai sikap agresif dipertontonkan dengan melabeli pihak lawan debat sebagai kaum sesat, antek setan,hamba setan, dllnya.
4.Sebagai gereja arus utama yang memegang ajaran Trinitas boleh boleh saja kita berdebat dalam arti untuk menjelaskan dan mempertahankan ajaran Trinitas, tetapi sebatas itu saja. Menjadi berkelebihan kalau kita hendak memaksakan pandangan ini kepada pihak lain ini yang disebut klaim kebenaran hegemoni yaitu klaim kebenaran yang hendak menguasai pihak lain. Lebih sulit dibenarkan lagi kalau disertai dengan berbagai kata kasar dan kata kata tidak pantas. Percayakanlah kepada Roh Kudus untuk memproses kebenaran ilahi kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus kristus sehingga masing masing mencapai kedewasaan yang penuh.
Catatan Kaki:
(1) https://www.facebook.com/psjoshuatewuh/
LINK VIDEO: https://youtu.be/HuOcfC4aAwk
#JoshuaTewuh #Pamit #MengundurkanDiri
Bacaan Rekomendasi:
1.Doktrin Tritunggal dan Oneness Pentecostalism
https://dekynggadas.wordpress.com/2018/09/13/doktrin-tritunggal-dan-oneness-pentecostalism/
2.“BERPIKIR SEMPIT,FANATISME DAN AGRESIVITAS”. 1