TEOLOGI SISTIMATIKA
TS 35-EKLESIOLOGI (DOKTRIN GEREJA)
I.PANDANGAN ALKITAB TENTANG GEREJA.
1.Kata ‘Gereja’ diterjemahkan dari bahasa Yunani, dari kata ‘ekklesia’ atau qahal (bahasa Ibrani) yang berarti orang yang dipanggil keluar atau kumpulan umat Allah. Suatu kelompok orang percaya yang dipanggil melalui pemberitaan Firman Allah dan kuasa Roh Kudus. Di dalam Injil Sinoptik, kata ekklesia hanya muncul dalam Injil Matius; itu pun hanya dua kali, yaitu pada Mat.16:18 dan Mat.18:17-18. Karena itu, sebagian para ahli mencurugai istilah tsb. asli dari Tuhan Yesus. Mereka menganggapnya sebagai tambahan yang ditambahkan kemudian oleh murid-murid. Namun demikian, tuduhan tsb. tiadaka meyakinkan. Sebagaimana Proff. Guthrie, dalam bukunya New Testament Theology menulis: “Tidak ada alasan yang meyakinkan untuk menyangkal bahwa ucapan tentang ekklesia tsb. adalah otentik. (lihat terjemahan dalam bahasa Indonesia, vol.3 hal 34).
2.Injil Yohanes tidak menyinggung secara langsung mengenai jemaat atau Gereja. Namun demikian , itu tidak berarti bahwa dalam Injil ini tidak ada ide tentang Gereja. Yohanes memberi istilah lain yang mengandung makna Gereja, yaitu:
· Konsep kesatuan umat (Yoh.17:22)
· Konsep kawanan domba (Yoh.10). Bandingkan dengan Jer.23:1 dan Yehez.34:11
· Konsep pokok anggur (Yoh.15)
3.Rasul Paulus menggunakan kata Ekklesia lebih dari pada Penulis perjanjian baru lainnya. Dalam surat-suratnya kita bisa melihat berbagai pengertian tentang Gereja. Marilah kita periksa ayat-ayat berikut:
· Gereja sebagai kelompok orang percaya di kota tertentu. (I Kor. 1:2, II Kor. 1:1,Gal. 1:2, I Tes. 1:1)
· Gereja sebagai kumpulan orang percaya di rumah-rumah. (Roma 16:5, I Kor. 16:19, Kol. 4:15).
· Gereja sebagai kelompok orang percaya di seluruh dunia. (Ef.1:22, Kol. 1:18).
4.Dalam Kisah Para Rasul kata ‘Ekklesia’ terutama ditujukan pada orang Kristen yang diam dan bersekutu di kota tertentu, seperti di Yerusalem. (Kis.5:11, Kis. 11:22, Kis. 12:1 & 5, Kis. 9:31) atau di Anthiokia (Kis 13:1).
II. GAMBARAN GEREJA DALAM PERJANJIAN BARU.
1.Pertama, Gereja sebagai Umat Allah.
Lihat I Pet.2:9. Band. dengan Ul.9:10; 10:4.
Kedua, Gereja sebagai Komunitas Mesianis (The Mesiannic Community) Lihat Luk.12:32; Mat.16:18; Mat.28:20.
Ketiga, Gereja sebagai Tubuh Kristus. Lihat Ef.1:22-23. Gereja yang dipersatukan dengan Kristus: Ro.8:9-11.
Keempat, Gereja sebagai Bait Roh Kudus. Lihat Kis.1:4; 5:32
2.Rasul Paulus menunjukkan ketergantungan Jemaat yang begitu mutlak dengan Kristus. Hal itu dapat kita lihat dari berbagai ilustrasi yang menggambarkan hubungan Gereja denganNya.
Jemaat sebagai tubuhNya. Ef. 1:22,23;4:12
Jemaat sebagai pengantin perempuan. II Kor.11:2
Jemaat sebagai bangunan. I Kor. 3:9; 6:19.
III. SIKAP YANG BENAR TERHADAP GEREJA.
1.Sebagian orang bersikap menolak gereja karena beranggapan bahwa persekutuan sudah cukup. Salah satu alasan yang diberikan adalah Kita adalah Gereja yang sesungguhnya, karena kita adalah kumpulan orang-orang yang telah percaya dan menerima Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita tidak perlu ke Gereja, dimanapun kita berkumpul, itu sama dengan Gereja, karena Gereja bukanlah gedung/bangunannya. Dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, maka disana Tuhan Yesus menjanjikan kehadiranNya.
Benarkah sikap yang demikian? Marilah kita melihat sikap Tuhan Yesus dan Rasul-Rasul terhadapa Gereja.
2.Sebenarnya Yesus adalah yang pertama menggunakan istilah Gereja. Sebagai contoh, setelah rasul Petrus mengakui siapa Yesus, Tuhan Yesus bersabda padanya: “…You are Peter, and on this rock I will build my church”. (Mat.16:18; RSV). Memang dalam konteks ini yang dimaksud adalah Gereja Universal, tetapi dalam Mat.18:17, Tuhan Yesus menggunakan pengertian yang jelas tentang Gereja lokal yaitu: “If he refuses to listen to them, tell it to the church,…”. melalui ayat tersebut kita melihat bahwa selama hidupNya, adalah kebiasaan Tuhan Yesus untuk memasuki synagogue, ‘Gereja’ pada saat itu. (bandingkan Luk.4:16)
3.Demikianlah juga Rasul-Rasul menerima Gereja Lokal sebagai bagian penting dari pelayanan mereka Dalam Kisah Rasul, Paulus tidak hanya memberitakan Injil dan menjadikan mereka bertobat, tetapi ia juga mengatur mereka ke dalam Gereja. (bandingkan dengan Kis. 14:23). Dalam banyak pasal, rasul Paulus memeberikan intruksi berkenaan dengan persyaratan dan tugas-tugas dari pemimpin-pemimpin Gereja.
4.Kehadiran Gereja Tuhan di dunia ini, serta perjalanan dan pertumbuhannya yang tetap bertahan sekalipun melalui dan menghadapi berbagai tantangan dari abad ke abad adalah merupakan suatu misteri. Disini terlihat misteri pemeliharaan Allah. Walau bagaimanapun Gereja akan tetap hadir di dunia ini sebagai organisme anak-anak Allah. Disinilah umat belajar mengenal dan menerima serta mengasihi satu dengan yang lain dengan kasih Allah. (band. Yoh.13:34-35). Di dalam dan melalui Gereja Allah menyatakan kasih dan KaryaNya kepada dunia. Rasul Paulus menulis: “Kepadaku yang paling hina diantara segala perang Kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyekenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat (church) diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di Surga (Ef.3:8-10).
SUMBER:
Tulisan Pdt Dr.Mangapul Sagala M.Th.
http://mangapulsagala.org/pelayanan/itemlist/category/104-ekklesiologi.html