Evaluasi Gagasan Integrasi Taiwan-Tiongkok dengan Konsesi 50 Tahun
Argumentasi Pro
1. Menghindari Konflik Militer: Integrasi damai dapat mencegah perang yang berpotensi menghancurkan dengan korban jiwa massal dan kerusakan infrastruktur Taiwan.
2. Stabilitas Ekonomi: Taiwan dapat menikmati stabilitas ekonomi jangka panjang tanpa ancaman konflik yang terus-menerus, memungkinkan perencanaan bisnis dan investasi yang lebih pasti.
3. Model Hong Kong sebagai Contoh: Formula “Satu Negara, Dua Sistem” dengan jaminan 50 tahun memberikan waktu transisi yang signifikan untuk adaptasi dan jaminan kehidupan tanpa perubahan drastis.
4. Akses Pasar yang Lebih Luas: Integrasi ekonomi yang lebih dalam dengan daratan Tiongkok dapat membuka akses yang lebih besar ke pasar Tiongkok, memberi keuntungan bagi perusahaan Taiwan.
5. Pengurangan Ketegangan Regional: Solusi damai akan mengurangi ketegangan di kawasan Asia-Pasifik dan risiko konflik yang lebih luas yang melibatkan AS dan negara lain.
Argumentasi Kontra
1. Perbedaan Nilai Sistem Politik: Taiwan telah mengembangkan demokrasi yang matang dengan kebebasan sipil yang luas, sangat berbeda dengan sistem politik Tiongkok daratan. Masyarakat Taiwan mungkin tidak bersedia mengorbankan nilai-nilai ini dalam jangka panjang.
2. Pelajaran dari Hong Kong: Implementasi “Satu Negara, Dua Sistem” di Hong Kong tidak berjalan seperti yang dijanjikan, dengan erosi bertahap terhadap otonomi dan kebebasan yang dijamin. Ini menciptakan keraguan apakah Tiongkok akan menghormati perjanjian 50 tahun dengan Taiwan.
3. Identitas Nasional Taiwan: Polling menunjukkan mayoritas penduduk Taiwan mengidentifikasi diri sebagai “Taiwan” bukan “Tionghoa”, dengan identitas nasional yang semakin berbeda dari daratan.
4. Kedaulatan dan Pengambilan Keputusan: Taiwan akan kehilangan kendali atas kebijakan luar negeri dan pertahanan, aspek penting dari kedaulatan nasional.
5. Risiko Kebijakan yang Dapat Berubah: Tidak ada jaminan absolut bahwa Tiongkok tidak akan mengubah kebijakannya selama periode 50 tahun, terutama jika kondisi politik internal di Tiongkok berubah.
6. Dukungan Internasional: Taiwan saat ini masih menikmati dukungan dari AS dan sekutu lainnya; menyerah pada integrasi mungkin dianggap sebagai langkah yang tidak perlu saat dukungan internasional masih ada.
Kompleksitas Tambahan
• Pendapat Publik: Survei menunjukkan mayoritas warga Taiwan mendukung status quo dan menolak unifikasi. Proses integrasi tanpa dukungan rakyat bisa menghadapi resistensi internal yang signifikan.
• Kepercayaan Historis: Hubungan Taiwan-Tiongkok memiliki sejarah ketidakpercayaan yang mendalam, membuat komitmen jangka panjang sulit untuk diterima oleh masyarakat Taiwan.
• Ekonomi Modern Taiwan: Sebagai ekonomi maju dengan keunggulan di bidang semikonduktor dan teknologi, Taiwan mungkin khawatir tentang pengaruh politik terhadap dinamika ekonomi dan inovasi mereka.
Kesimpulannya, meskipun gagasan ini menawarkan jalan untuk menghindari konflik dan ketidakstabilan, implementasinya menghadapi tantangan signifikan dalam hal kepercayaan, identitas nasional, dan perbedaan nilai politik yang mendalam antara kedua entitas.