JANGAN SIA SIAKAN ANUGERAH ALLAH


HAMBA TUHAN SEJATI
2Kor 6:1-10 – Hamba Tuhan sejati

Sebagai seorang hamba Tuhan yang bertanggung jawab, Paulus menginginkan agar orang-orang yang dia layani membuat respons yang sepadan dengan Injil Yesus Kristus. Ia tidak mau bila anugerah Tuhan dijadikan sia-sia karena respons negatif orang terhadap Injil (1). Yang Paulus maksud adalah bahwa sikap jemaat yang mulai merendahkan Paulus karena pengaruh pengajar palsu, membuat mereka secara tidak langsung menolak Injil. Padahal waktu anugerah Allah atau kesempatan yang Allah berikan bagi orang untuk beriman dan bertobat menyambut Injil, tidak dapat dan tidak boleh diulur-ulur. Fakta bahwa Allah penuh dengan anugerah justru seharusnya mendorong orang untuk segera berespons dengan benar pada Allah.

Paulus menyadari bahwa faktor ketidaklayakan hamba Tuhan, bisa menjadi batu sandungan yang membuat orang yang dilayani menolak anugerah Allah. Paulus tidak termasuk hamba Tuhan palsu macam itu. Dengan keberanian yang luar biasa, ia mengklaim integritas dirinya sebagai hamba Tuhan.
Mari kita perhatikan bukti integritas hamba Tuhan seperti keteladanan Paulus:
Pertama, Paulus tidak pernah melakukan hal yang bisa membuat orang lain tersandung (3). Sebaliknya, sikap dan tindakannya selalu menunjukkan bahwa ia takut akan Tuhan.
Kedua, sikap pada waktu harus menanggung kesulitan dan penderitaan (4-5). Ia tidak menggerutu dan tidak menghindari derita. Ia justru bersusah payah disertai disiplin rohani seperti berjaga-jaga dengan berdoa dan berpuasa.
Ketiga, Paulus menjaga kemurnian, sabar, murah hati, dan tidak munafik (6). Ia juga mengandalkan penyertaan Roh Kudus dan senjata rohani (7). Keempat, semua kualitas rohani ini ada pada Paulus secara konsisten. Dalam segala keadaan, ia menjunjung kemuliaan Tuhan (8-10).

Standar semacam ini bukan hanya perlu ada dalam diri seorang rasul saja, tetapi berlaku bagi semua orang yang terlibat melayani Tuhan. Apa pun peran dan pelayanan Anda, berusahalah agar tidak menjadi batu sandungan!

JANGAN SIA SIAKAN ANUGERAH ALLAH
2Kor 6:1-10

Injil adalah kabar baik bahwa Tuhan telah mengaruniakan keselamatan bagi manusia di dalam korban kematian Yesus. Orang boleh saja percaya, mengerti, memahami, menghayati, bahkan menghafal bagian Alkitab. Namun semua itu belumlah cukup! Semua itu tidak ada artinya, bila kita tidak sungguh meresponi Yesus, yang kelak berakibat pada hidup yang mencerminkan atau menyaksikan bahwa dirinya telah dilepaskan dari dosa sesuai isi kabar baik itu sendiri (ayat 1). Hari ini, bila Anda belum meresponi Yesus, ambillah sikap itu!

Paradoks manusia Allah. Paulus adalah manusia Allah. Di satu pihak ia mengalami semua perasaan dan kepedihan manusiawi yang wajar ketika menerima berbagai masalah berat dalam penginjilan. Namun ia tidak hancur, sebaliknya membuktikan kredibilitas kehambaannya. Ia tahan (ayat 4-5), murni dan makin matang dalam berbagai kebajikan Kristen (ayat 6-8), bahkan sanggup menjadi sumber berkat untuk menguatkan dan memperkaya orang yang dilayaninya (ayat 9-10).

Renungkan: Para pelayan pendamaian, dirinya harus terus menerus mengalami pembaruan dari Allah dalam manusia rohaninya.
Doa: Perbarui kami senantiasa ya Tuhan oleh kuasa Injil-Mu. agar dunia tidak membentuk kami tetapi kami mempengaruhi dunia oleh InjilMu.

SUMBER:
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=47&chapter=6&verse=1