Kejadian 6- KEJAHATAN BERTAMBAH

BIBLE STUDY GLOBAL
KEJADIAN FASAL 6:1-3 –Kejahatan Bertambah

Kejadian 6:1-2

  1. Manusia bertambah demikian pula kejahatannya. Anak Anak Allah adalah keturunan Set yang saleh (anak Adam ketiga) sedangkan anak anak perempuan manusia adalah keturunan Kain yang fasik. Terjadi kawin campur, mereka yang beribadah kepada Allah dan orang orang fasik.

2.Peringatan bagi kita khusus kaum muda yang akan menikah agar memilih sesama anak Tuhan.

 

Kejadian 6: 3. ROH KU

Roh (rûah)-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal (yãdôn) di dalam manusia.

Kata kerja Ibrani ini dapat diterjemahkan menjadi :a.berusaha bersama atau b.  tinggal di dalam.

 

Terjemahan pertama akan menampilkan Allah sebagai terus-menerus memakai kekuatan terhadap manusia pemberontak untuk mencegahnya agar tidak ke luar batas dan untuk menjaganya dari kehancuran menyeluruh akibat perilakunya yang penuh dosa.

 

Pandangan kedua akan menampilkan Allah sebagai berniat untuk menarik kembali napas kehidupan yang vital dari manusia sehingga, tentu saja, mengakibatkan kematian. Kata Ibrani dûn (atau dîn) menunjuk kepada kehidupan yang terungkap dalam tindakan atau dalam fakta-fakta berupa kekuatan.

 

Menurut penafsiran pertama, roh (rûah) dipahami sebagai prinsip etika yang membatasi atau mengendalikan makhluk ciptaan, yang menghasilkan perilaku etis.

Menurut penafsiran kedua, roh (rûah) dipahami sebagai prinsip vital yang diberikan kepada segumpal tanah liat yang mati agar menjadi hidup, bermotivasi dan memiliki kekuatan. Pada saat rûah tersebut diambil oleh tangan ilahi, lengkap sudah hukuman atas manusia. Pernyataan ilahi ini diutarakan oleh Yehovah ketika Dia menjumpai makhluk-makhluk ciptaan-Nya dikuasai oleh dosa. Allahlah yang menyatakan bahwa Ia harus meninggalkan manusia untuk mengalami kematian. Dosa telah menggerakkan kekuatan yang menghasilkan kematian.

 

 

umurnya akan 120 tahun saja’.

Ada dua penafsiran tentang bagian ini:

*        Usia manusia yang tadinya ratusan tahun (Kej 5) dipotong sehingga hanya tinggal 120 tahun.

Keberatan: Teori ini tidak mungkin karena dalam Kej 11:10-26; 25:7; 47:9,28 usia manusia masih diatas 120 tahun. Juga penafsiran ini tidak sesuai dengan arah ayat itu.

 

*        Tuhan memberi waktu 120 tahun sebelum menjatuhkan hukuman. Waktu masih diberikan tetapi bukan berarti tanpa batas. Penangguhan waktu bukanlah pengampunan.Pada akhir batas yang diberikan penghukuman akan dijatuhkan.

 

 

Aplikasi:

1.Ditengah dunia yang bertambah jahat, didalam Yesus Kristus kita telah menerima Roh Kudus yang membantu kita dalam memerangi dosa yang hendak menyeret kita kedunia yang berdosa. Untuk kita mari kita bersyukur dan hidup terus dalam bimbingan Roh Kudus

2.Biarlah kita senantiasa bersandar pada kekuatan Roh Kudus dalam mewujudkan hidup kudus. Berdoa pula agar orang orang yang belum bertobat memanfaatkan waktu anugerah agar mereka berbalik kepada Tuhan Yesus

THANK YOU