MENGAPA JOKOWI DIKRITIK(SERI JOKOWI6)

Tulisan dibawah ini adalah  refleksi mengenai Jokowi menjelang akhir masa jabatannya sebagai Presiden. Tulisan ini dibuka dengan topik pertama: Pengkultusan Manusia. Topik kedua: Dari Pemuja Menjadi Pembenci.Topik ketiga: Rakyat Jelata Tetap Mencintai Jokowi. Topik keempat : Member vs Challenger. Topik Kelima Istilah yang lebih Netral. Topik Keenam : Mengapa Jokowi Dikritik? Topik Ketujuh: Opososi dan Pendukung Jokowi

 MENGAPA JOKOWI DI KRITIK?

Fenomena kelompok yang anti atau beroposisi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya dapat dianalisis dari beberapa sudut pandang sosiologi politik:

  1. Kebijakan Kontroversial: Di akhir masa jabatannya, Jokowi telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang kontroversial, seperti revisi UU TNI-Polri dan UU Penyiaran, serta program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Kebijakan-kebijakan ini menimbulkan perdebatan dan kritik dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan aktivis hak asasi manusia1. Kebijakan yang dianggap kurang matang atau tergesa-gesa sering kali memicu reaksi negatif dari masyarakat.
  2. Perubahan Karakter Kepemimpinan: Ada persepsi bahwa karakter kepemimpinan Jokowi telah bergeser, terutama dengan munculnya dinasti politik yang melibatkan keluarganya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang nepotisme dan oligarki, yang dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah2.
  3. Dinamika Politik dan Oposisi: Di Indonesia, oposisi politik sering kali menjadi lebih vokal menjelang akhir masa jabatan seorang presiden. Ini adalah bagian dari dinamika politik di mana kelompok-kelompok oposisi berusaha memperkuat posisi mereka menjelang pemilu berikutnya. Mereka mungkin menggunakan isu-isu kontroversial untuk menggalang dukungan dan menekan pemerintah3.
  4. Media Sosial dan Narasi Oposisi: Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk opini publik. Narasi oposisi yang kuat di media sosial dapat memperkuat persepsi negatif terhadap pemerintah, meskipun daya tekanannya mungkin tidak sebesar aksi lapangan3.
  5. Warisan Kepemimpinan: Pemimpin yang mendekati akhir masa jabatannya sering kali berusaha membangun warisan yang bertahan lama. Namun, upaya ini kadang-kadang melibatkan keputusan yang kontroversial, yang dapat menimbulkan perdebatan dan kritik di kalangan publik1.